Rabu 25 Nov 2020 00:05 WIB

6 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Apabila Kurang Tidur

Kekurangan tidur tak hanya dapat berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kekurangan tidur tak hanya dapat berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental (Foto: ilustrasi)
Foto: Needpix
Kekurangan tidur tak hanya dapat berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur yang cukup merupakan salah satu kunci penting dalam menjaga kesehatan. Kekurangan tidur tak hanya dapat berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mental.

Setidaknya ada enam hal yang mungkin terjadi ketika seseorang mengalami kurang tidur. Berikut ini adalah keenam hal tersebut, seperti dilansir Vogue, Selasa (24/11).

Baca Juga

 

Meningkatkan Stres

Stres dan tidur merupakan dua hal yang saling berkaitan. Ketika seseorang stres, pusat kontrol emosi di otak bernama amigdala akan teraktivasi.

Kondisi tersebut akan menyebabkan terjadinya produksi kortisol, yang kemudian dapat memicu terjadinya penurunan ketahanan mental. Seringkali orang-orang yang mengalami stres berkepanjangan juga mengalami insomnia.

Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan respons terhadap stres yang buruk. Kekurangan tidur dapat membuat bagian otak tertentu terlalu terstimulasi dan bahkan menyebabkan kerusakan otak permanen.

 

Sulit Membuat Keputusan

Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mendapatkan tidur cukup cenderung lebih baik dalam melakukan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi serta daya ingat. Sebaliknya, kekurangan tidur membuat seseorang menjadi mudah mengantuk di pagi atau siang hari. Kondisi ini memungkinkan seseorang lebih rentan untuk mengalami kecelakaan dan mengambil keputusan keliru.

photo
Kurang tidur (ilustrasi). - (www.freepik.com)

Mengganggu Imunitas

Menjaga pola makan yang sehat dan konsumsi suplemen tidak cukup untuk menunjang daya tahan atau imunitas tubuh. Tidur yang cukup juga turut berperan penting dalam hal ini.

Studi mengungkapkan bahwa tidur yang cukup membantu pembentukan sel T. Sel T merupakan sel-sel imun yang membantu tubuh melawan patogen intraseluler, seperti sel-sel yang terinfeksi virus.

Sebaliknya, kekurangan tidur akan membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit sitokin. Sitokin merupakan protein yang berperan melawan infkesi dan inflamasi yang memicu respons imun.

 

Mengubah Nafsu Makan

Ghrelin dan leptin merupakan dua hormon yang mempengaruhi rasa lapar. Peran ghrelin adalah menstimulasi nafsu makan, sedangkan leptin bertugas untuk menurunkan nafsu makan.

Kurang tidur akan membuat kadar ghrelin meningkat dan kadar leptin menurun. Akibatnya, orang yang kurang tidur akan merasa lebih lapar.

 

Gangguan Jantung dan Tekanan Darah

Kekurangan tidur merupakan salah satu faktor yang turut memicu masalah tekanan darah dan kardiovaskular. Alasannya, tekanan darah berada dalam kondisi rendah dan seimbang ketika seseorang tertidur. Ketika seseorang kurang tidur, kondisi tekanan darah akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kondisi inilah yang kemudian dapat memicu masalah tekanan darah dan kardiovaskular di kemudian hari.

 

Kulit Kering dan Pucat

Orang-orang yang kurang tidur cenderung memiliki kulit yang kusam dan mata yang bengkak. Kekurangan tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan produksi kortisol yang berlebih. Kondisi tersebut dapat memecah kolagen yang ada di kulit. Padahal, kolagen merupakan protein yang menjaga kulit tetap lembut dan elastis.

Kekurangan tidur juga dapat membuat tubuh melepaskan lebih sedikit human growth hormone (HGH). HGH dikenal penting dalam menciptakan massa otot, di mana massa otot juga diperlukan dalam memperkuat perancah kulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement