Selasa 24 Nov 2020 21:02 WIB

Filipina akan Suntik Vaksin Covid-19 ke 60 Juta Orang

Filipina negosiasi dengan lima perusahaan untuk mendapatkan vaksin Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Ilustrasi vaksin Covid-19
Foto: istimewa
Ilustrasi vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina mengatakan sekitar 60 juta orang akan menerima vaksin virus corona tahun depan. Program yang senilai lebih dari 73 miliar peso atau 1,4 miliar dolar AS ini bertujuan mengembangkan imunitas di masyarakat Filipina.

Pemantau upaya pemerintah Filipina mengamankan vaksin, Carlito Galvez Jr. mengatakan negosiasi dengan empat perusahaan Barat dan satu perusahaan China tengah dilakukan. Filipina melakukan negosiasi dengan Pfizer dari AS dan Sinovac Biotech Ltd., dari China. Negara Asia Tenggara itu ingin memastikan mereka mendapatkan akses terhadap vaksin. Galvez mengatakan pemerintah Filipina juga bernegosiasi dengan perusahaan vaksin yang bermarkas di Inggris, AstraZeneca.

Baca Juga

"Kami menargetkan masyarakat yang paling rentan dan miskin di wilayah yang paling terdampak," kata Galvez, Selasa (24/11).

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ia ingin personel polisi dan militer juga diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin, karena mereka banyak melakukan pengorbanan seperti tugas-tugas penanggulangan bencana.

"Saya butuh polisi dan tentara yang sehat karena jika mereka sakit tidak ada yang bisa saya andalkan," kata Duterte.  

Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque III mengatakan setidaknya 60 hingga 70 persen dari lebih dari 100 juta jiwa populasi Filipina yang divaksin agar negara itu mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Filipina negara kedua setelah Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak di Asia Tenggara. Sejauh ini, mereka telah mengkonfirmasi lebih dari 420 ribu kasus infeksi dan 8.173 kasus kematian. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement