Selasa 24 Nov 2020 16:42 WIB

Desa Siaga di Kaki Gunung Merapi

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Warga melihat Gunung Merapi saat cerah di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11). Balerante menjadi salah satu desa yang terdampak saat erupsi 2010. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Perangkat pemantauan aktivitas Gunung Merapi di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11). Kini desa ini menjadi desa siaga bencana Gunung Merapi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Rambu-rambu kawasan bahaya Gunung Merapi terpasang di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11). Warga Desa Balerante yang tergolong rentan, lansia dan balita sudah berada di barak pengungsian. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Relawan mengamati aktivitas Gunung Merapi di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11). Warga rentan lansia dan balita sudah berada di barak pengungsian. Desa Balerante merupakan titik pemantauan Gunung Merapi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anggota Brimob Boyolali mengamati kondisi saat patroli rutin di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11). (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Peningkatan status Gunung Merapi belakanagan ini diantisipasi dengan didirikannya desa siaga bencana termasuk Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/11).

Balerante termasuk satu desa yang terdampak saat erupsi 2010, kini desa ini menjadi desa siaga bencana Gunung Merapi.

Di Desa Balerante juga didirikan titik pemantauan Gunung Merapi. Sementara itu warga rentan lansia dan balita sudah berada di barak pengungsian.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement