Selasa 24 Nov 2020 15:31 WIB

Gandeng Perguruan Tinggi, Kementan Dorong Inovasi Pertanian

Peran serta dan sinergisitas antarlembaga salah satu faktor keberhasilan Kementan

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan salah satu unit kerja yang mulai menggandeng peran serta perguruan tinggi. Bertempat di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dilakukan kontrak kerja sama dengan Fakultas Pertanian UNS, Selasa (24/11).
Foto: Kementan
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan salah satu unit kerja yang mulai menggandeng peran serta perguruan tinggi. Bertempat di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dilakukan kontrak kerja sama dengan Fakultas Pertanian UNS, Selasa (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Peran serta dan sinergisitas antarlembaga menjadi salah satu faktor keberhasilan program Kementerian Pertanian (Kementan). Terutama peran perguruan tinggi sebagai wadah keilmuan perlu diaplikasikan dalam bentuk pengabdian masyarakat.

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan salah satu unit kerja yang mulai menggandeng peran serta perguruan tinggi. Bertempat di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dilakukan kontrak kerja sama dengan Fakultas Pertanian UNS, Selasa (24/11).

Baca Juga

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Pertanian Samanhudi mengungkapkan rasa sukacitanya bisa bekerja sama dengan BBPOPT sebagai instansi pemerintah yang bergerak dalam pertanian khususnya perlindungan tanaman dan peramalan, “Mari kita lakukan ini dengan baik dan berkesinambungan,“ ujar Samanhudi dalam siaran persnya.

Gayung pun bersambut. Menanggapi hal tersebut Kepala BBPOPT Enie Tauruslina Amarullah, menerimanya dengan sangat antusias. Ia berharap kerja sama ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh kedua belah pihak.

"Kerja sama ini sendiri dilatarbelakangi oleh visi misi dan semangat kami untuk memajukan pertanian di Indonesia, semoga dengan kerja sama ini akan tercipta sinergi yang baik antara instansi pemerintah dan institusi pendidikan, khususnya dalam mengembangkan pertanian modern yang sedang kami kelola,“ terang Enie.

Enie menambahkan mengapa UNS dijadikan sebagai mitra kerja sama, sebab UNS merupakan salah satu Universitas yang masuk 10 besar universitas terbaik tingkat nasional, dan termasuk yang juga konsen dalam pengembangan pertanian, untuk kedepan semoga kerja sama ini bisa lebih ditingkatkan,“ imbuhnya.

Point dari kerja sama ini adalah Program praktek kerja mahasiswa, yang merupakan bagian dari kegiatan kurikuler untuk menambah kompetensi/capaian pembelajaran mahasiswa dalam unsur keterampilan khusus. Juga Kerja sama penelitian di bidang-bidang yang terkait dengan kepentingan bersama.

Selain itu adanya pertukaran produk-produk penelitian ilmiah dan pertukaran informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan kepentingan bersama. Disamping itu kerja sama ini juga mengadakan sponsorship terhadap seminar-seminar kerja sama, lokakarya, dan pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Mustagfirin selaku kepala bidang Program dan Evaluasi BBPOPT menyampaikan selayang pandang tentang visi misi Balai Besar Peramalan OPT. “Saya menaruh harapan besar dengan adanya Kerjasama ini akan mampu mendukung kinerja balai, serta menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang pertanian,“ ujar Mustagfirin. Acara ditutup dengan pemberian cenderamata oleh kedua belah pihak.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengatakan dengan ada nya kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kuaitas pertanian yang memang tidak bisa tanpa bantuan perguruan tinggi. “Dengan melibatkan perguruan tinggi, tentu akan lebih memaksimalkan berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam upaya meningkatkan produksi pertanian,“ ujar Suwandi. Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa peningkatan kualitas pertanian tidak bisa dilaksanakan tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement