Selasa 24 Nov 2020 13:10 WIB

Jelang Munas, MUI Pertahankan ISO 9001:2015

MUI pertahankan ISO 9001:2015.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Jelang Munas, MUI Pertahankan ISO 9001:2015. Foto: Logo MUI
Jelang Munas, MUI Pertahankan ISO 9001:2015. Foto: Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mempertahankan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dari World Quality Assurance (WQA). MUI mulai menjalankan ISO ke dalam sistem organisasi sejak 2018 dan tahun ini menjadi ketiga kalinya MUI mendapatkan sertifikat ini.

Ketua Tim ISO 90001:2015 MUI Pusat, KH Rofiqul Umam Ahmad menyampaikan, perolehan ketiga kalinya ini sekaligus menandai keberhasilan kepengurusan MUI oleh Kiai Ma'ruf Amin dan Buya Anwar Abbas. Pertama, tahun 2018 berhasil mendapatkan sertifikat ISO ini.

Baca Juga

"Kedua tahun 2019 kembali mempertahankan sertifikat (ISO), dan ketiga tahun ini menjadi tahun terakhir dan akan berakhirnya kepengurusan MUI Pusat periode Kiai Ma'ruf Amin dan Buya Anwar Abbas, ini kita anggap sebagai program keberhasilan," kata KH Rofiqul melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (24/11).

Ia menyampaikan, perolehan sertifikat ISO untuk ketiga kalinya ini karena komisi dan lembaga MUI semakin banyak yang menerapkan program kerja sesuai prosedur yang berlaku. Setiap komisi dan lembaga, saat ini selalu membuat laporan pertanggungjawaban paling lambat 14 hari pascakegiatan atau program berakhir. Mekanisme surat-menyurat di MUI juga menjadi semakin rapi.

Dari sisi fisik, setelah adanya ISO 9001:2015, beberapa ruangan MUI yang selama ini terbiarkan kosong menjadi termanfaatkan, terawat, dan terurus. Buku-buku bagus yang berserakan di beberapa ruangan kini tertata rapi di dalam perpustakaan MUI di lantai satu. Mushala yang sebelumnya berada di ruangan sempit di sisi komisi fatwa, kini menjadi lebih representatif di lantai satu.

Mengingat dalam beberapa hari ini kepengurusan MUI 2015-2020 akan berakhir, Kiai Rofiqul berharap program ISO ini bisa diteruskan pengurus MUI periode berikutnya. Dia mengatakan, panitia SC Munas MUI sudah mengantisipasi itu dengan memasukkan ISO ke dalam program unggulan Komisi B Munas atau Komisi Program Kerja.  

"Kalau untuk MUI daerah, program unggulan garis besar yang akan dibahas di munas adalah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di sepuluh MUI provinsi. Kalau di MUI Pusat, penerapan optimalisasi penerapan ISO 9001:2015," ujarnya dalam acara penyerahan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dari WQ kepada MUI Pusat di Gedung MUI Pusat, Senin (23/11) malam.

MUI berharap melalui penerapan ISO terjadi peningkatan setahap demi setahap dalam organisasi, baik itu kinerjanya maupun aspek lainnya.

Regional Manager WQA, Muhammad Aristian menyampaikan, selama tiga tahun terakhir, telah terjadi perombakan besar di tubuh MUI Pusat, baik itu dari sisi fisik bangunan maupun sistem di dalamnya. Sertifikat ini memang layak menjadi hak MUI.

"Kalau saya bandingkan, apa yang ada di MUI sangat baik. Prinsip ISO adalah perbaikan yang berkelanjutan. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari depan harus lebih baik dari hari ini," katanya.

Ia menyampaikan, tantangan MUI ke depan adalah bagaimana menyuarakan MUI secara lebih luas lagi. Selama ini, MUI hanya dikenal publik karena dua bidang saja yaitu fatwa makanan halal (LPPOM) dan ekonomi syariah (DSN MUI).

Padahal, ujar dia,  di MUI banyak sekali komisi dan lembaga lain yang aktif mulai dari Gerakan Nasional Anti Narkoba (Gannas Annar) sampai Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (LPLH). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement