Selasa 24 Nov 2020 09:49 WIB

Di Mata Pendeta Buhaira, Nabi SAW Sudah Terlihat Berbeda

Pendeta Buhaira melihat awan yang menanungi Nabi Muhammad kecil

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika rombongan Quraisy tiba di Busra, daerah Syam, di sana terdapat seorang pendeta Nasrani yang amat dikagumi dan dijadikan rujukan oleh umatnya. Pendeta ini tak banyak bicara, bahkan nyaris tak berbicara apa-apa kepada rombongan Quraisy kecuali kepada satu hal.

Dalam kitab Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam karya Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam dijelaskan, di saat Pendeta Buhaira tak melakukan atau berbicara apapun kepada rombongan Quraisy, ia justru berlaku sebaliknya usai tertegun melihat Nabi Muhammad kecil.

Nabi kecil yang merengek minta ikut kakeknya Abdul Muthalib—berdasarkan penuturan ulama—berdasarkan penglihatan Buhaira nampak berbeda. Menurut Buhaira, ketika ia melihat Nabi Muhammad kecil yang berada di tengah-tengah rombongan Quraisy terdapat awan yang menanungi beliau. Sedangkan awan-awan itu tak menaungi yang lainnya.

Ibnu Ishaq berkata: “Mereka berhenti di bawah naungan pohon dekat Buhaira, Buhaira melihat awan ketika pohon menanungi Rasulullah SAW dan ranting-ranting pohon berjuntai kepada Nabi hingga bernaung di bawahnya. Ketika Buhaira melihat yang demikian, ia keluar dari rumah ibadahnya dan memerintahkan pembantunya untuk membuat makanan,”.

 

“Sedangkan ia sendiri pergi ke tempat rombongan Quraisy. Ia berkata kepada mereka: wahai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Saya ingin kalian semua (anak kecil, dewasa, hingga budak) ikut hadir,”.

“Seseorang bertanya kepada Buhaira: demi Tuhan, wahai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau perbuat kepada kami ada hari ini padahal kami seringkali melewati tempatmu ini. Ada yang terjadi pada dirimu hari ini? Buhaira pun menjawab orang tersebut: engkau benar, dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun kalian semua adalah tamu dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan untuk kalian dan kalian semua harus memakannya,”.

Selanjutnya, Buhaira berkata kepada rombongan Quraisy usai berada di dalam rumahnya: “Wahai rombongan Quraisy, jangan sampai ada di antara kalian yang tidak memakan makananku ini,”. Lalu kemudian dia melihat Rasulullah dan kemudian memeluknya dan mendudukannya bersama rombongan Quraisy lain.

Ketika Buhaira melihat Rasulullah SAW kecil, ia memperhatikan beliau dengan seksama dan memperhatikan sekujur tubuhnya. Dari hasil penglihatannya, ia menemukan sifat-sifat kenabian pada beliau.

Usai makan, para rombongan Quraisy pun bubar sedangkan Buhaira mendekati Rasulullah SAW lalu bertanya kepadanya: “Wahai, anak muda, dengan menyebut nama Lata dan Uzza aku bertanya kepadamu dan engkau harus menjawab apa yang aku tanyakan kepadamu,”. Buhaira bertanya dengan nama Latta dan Uzza sebab ia mendengar informasi bahwa Muhammad kecil pernah melarang orang untuk bersumpah atas Latta dan Uzza.

Nabi pun menjawab: “Jangan bertanya tentang sesuatu kepadaku dengan menyebut nama Latta dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya,”. Lalu kemudian Buhaira mengganti sumpahnya dengan demi nama Allah, namun Rasulullah harus menjawab pertanyaannya.

Setelah Rasulullah mengiyakan, Buhaira kemudian bertanya banyak hal pada beliau. Pertanyaan seputar tidur Nabi, postur tubuh Nabi, hingga hal-hal lainnya. Itu semua akhirnya dijawab oleh Nabi Muhammad SAW sesuai dengan sifat beliau yang ia ketahui. Kemudian Buhaira melihat punggung Nabi SAW dan ia melihat tanda kenabian ada di antara kedua pundak persis seperti sifat yang ia ketahui.

Dan diketahui, Buhaira pun meramalkan bahwa suatu saat nanti anak laki-laki kecil yang ia temui dalam rombongan Quraisy ini akan menjadi seorang Nabi penutup zaman. Nabi penutup dari agama-agama samawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement