Senin 23 Nov 2020 22:39 WIB

Barcelona Diterpa Krisis Multidimensi

Sergi Roberto mengalami cedera hamstring usai laga, Gerard Pique gangguan ACL.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Sergi Roberto
Foto: EPA/JOHN G. MABANGLO
Sergi Roberto

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona kehilangan dua penggawa andalannya setelah ditaklukkan Atletico Madrid 0-1 pada jornada kesepuluh La Liga, di Stadion Wanda Metropolitano, Ahad (23/11) dini hari WIB. Gerard Pique harus mengakhiri laga lebih cepat lantaran mengalami cedera ACL di lutut kanan, sementara Sergi Roberto diketahui mengalami cedera hamstring usai laga.

Kondisi ini memperpanjang daftar pemain Blaugrana yang tengah cedera. Total, tim Katalunya itu harus kehilangan tujuh pemain di tim utama lantaran cedera, yaitu Gerard Pique, Sergi Roberto, Ronald Araujo, Samuel Umtiti, Sergio Busquets, Ansu Fati, dan Matheus Fernandes. Parahnya, sebagian besar pemain yang masuk ruang perawatan itu adalah para penggawa di lini belakang. 

Baca Juga

Bahkan, dalam laga kontra Dynamo Kiev di Grup G Liga Champions, Rabu (25/11) ddini hari WIB, pelatih Ronald Koeman hanya memiliki satu pemain di posisi bek tengah, yaitu Clement Lenglet. Ronald Araujo, yang mengalami cedera otot, dikabarkan belum bisa diturunkan di laga tersebut. Begitu juga saat Barcelona menghadapi Osasuna, akhir pekan ini.

Kondisi Samuel Umtiti belum bisa dipastikan setelah tidak masuk dalam skema permainan Koeman. "Alhasil, semua kondisi ini agaknya akan memaksa Koeman untuk menempatkan Frenkie de Jong di jantung pertahanan Barcelona di laga kontra Dynamo Kiev," tulis laporan Marca, Senin (23/11).

Kendati begitu, tekanan buat Barcelona untuk bisa memetik poin penuh dalam lawatan ke markas Kiev tidak terlalu besar. Sebabm posisi Barcelona di klasemen sementara Grup G Liga Champions cenderung masih cukup aman. Sukses mengemas tiga kemenangan beruntun, Blaugrana nyaman di puncak klasemen sementara Grup G dengan raihan sembilan poin, unggul tiga dari pesaing terdekat Juventus. 

Namun, kondisinya berbeda apabila menilik situasi yang dihadapi Barcelona di pentas La Liga. Kekalahan dari Los Rojiblancos membuat Barcelona hanya bisa mengemas 11 poin dari potensi raihan maksimal 24 poin dari delapan laga. Blaugrana pun telah tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sementara La Liga, Real Sociedad.

Bahkan, secara umum, Barcelona bisa dibilang tengah memasuki krisis multidimensi. Tidak hanya krisis di aspek olahraga dengan cedera yang menimpa tujuh pemain di tim utama, Blaugrana juga tengah dihadapkan krisis dalam aspek non olahraga. 

Manajemen Barcelona terus diburu waktu untuk bisa melakukan pemangkasan gaji pemain. Saat ini, besaran total gaji pemain yang mesti dibayar Barcelona telah mencapai 190 juta euro. Barcelona pun di ambang status kebangkrutan apabila tidak segera memangkas pengeluaran, termasuk dengan pengurangan gaji. Belum lagi dengan pemenuhan kewajiban batas gaji pemain yang telah ditetapkan La Liga. 

Namun, bebagai negosiasi pemangkasan gaji antara manajemen Barcelona dengan perwakilan pemain pun hingga kini belum menemukan titik terang. "Semua ini terjadi sebelum Barcelona menggelar pemilihan presiden pada Januari mendatang. Koeman, yang diharapkan bisa memimpin peremajaan di tim utama Barcelona, sebenarnya sudah dilanda gelombang besar sejak hari pertama. Sudah tidak ada stabilitas di jajaran manajemen klub, yang akhirnya kian mengurangi peluang mereka untuk mempertahankan Lionel Messi pada musim depan," tulis Marca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement