Senin 23 Nov 2020 20:57 WIB

Peternak Binaan Rumah Zakat Jual 470 Liter Urine Kelinci

Urine Kelinci dijadikan sebagai pupuk dan pestisida untuk tanaman

Salah satu program peternak Rumah Zakat di Desa Bapangsari adalah menjadikan urine Kelinci sebagai pupuk dan pestisida untuk tanaman. Melalui program tersebut, para peternak mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Hal itu terbukti dengan permintaan pupuk dan pestisida untuk beberapa tanaman papaya, semangka, melon dan cabai yang setiap bulannya mencapai 150- 200 liter.
Foto: istimewa
Salah satu program peternak Rumah Zakat di Desa Bapangsari adalah menjadikan urine Kelinci sebagai pupuk dan pestisida untuk tanaman. Melalui program tersebut, para peternak mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Hal itu terbukti dengan permintaan pupuk dan pestisida untuk beberapa tanaman papaya, semangka, melon dan cabai yang setiap bulannya mencapai 150- 200 liter.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO–-Salah satu program peternak Rumah Zakat di Desa Bapangsari adalah menjadikan urine Kelinci sebagai pupuk dan pestisida untuk tanaman. Melalui program tersebut, para peternak mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Hal itu terbukti dengan permintaan pupuk dan pestisida untuk beberapa tanaman papaya, semangka, melon dan cabai yang setiap bulannya mencapai 150- 200 liter.

Bahkan, pada Rabu (11/11) penjualan pupuk tersebut sudah mencapai 470 liter. Saiful (43th) menuturkan bahwa dengan urine kelinci biaya perawatan cabai rawit bisa ditekan. “Dengan penyemprotan rutin 1 Minggu 2 kali maka hama lalat buah , daun keriting tidak menyerang lagi bahkan hama "bule" sembuh mas dengan penyemprotan yang lebih insentif lagi dan dosis yang ditambah (3 liter untuk 1 tangki 14 liter), padahal kalo dengan pestisida pabrikan mas harga obat "bule" (daun putih kekuningan) ini mahal banget hargany,” tutur Saiful.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement