Senin 23 Nov 2020 20:10 WIB

Agensi Seventeen dan Nu'Est akan Tuntut Komentar Jahat

Agensi Seventeen dan Nu'Est telah diakuisisi Big Hit Entertainment.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Boy band Korea Selatan, Seventeen, bernaung di bawah agensi Plendis yang kini telah diakuisisi Big Hit Entertainment.
Foto: Soompi
Boy band Korea Selatan, Seventeen, bernaung di bawah agensi Plendis yang kini telah diakuisisi Big Hit Entertainment.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Pledis Entertainment mengumumkan rencana menindak komentar jahat yang ditujukan pada artisnya, Seventeen dan Nu’Est. Agensi yang diakuisisi Big Hit Entertainment itu mengumumkan pernyataan tersebut pada Senin (23/11) ini.

Plendis Entertainment memulai dengan menyampaikan terima kasih kepada penggemar yang mendukung dan mencintai artis-artisnya. Lewat pengumuman itu, Plendis mengeluarkan tanggapan terhadap pelanggaran hak artisnya.

Baca Juga

“Kami telah mengambil tindakan hukum terhadap orang-orang yang mem-posting fitnah, menyebarkan rumor palsu, pencemaran nama baik, penghinaan, dan postingan jahat apa pun yang serupa,” kata pernyataan itu dilansir Soompi, Senin (23/11).

Belum lama ini, Plendis menjelaskan bahwa ada lonjakan komentar dan unggahan yang ditemukan dan tersebar di komunitas daring, blog, platform media sosial, artikel berita, aplikasi streaming musik, dan banyak lagi yang melewati batas dengan maksud jahat. Sebagai tanggapan, Plendis telah memutuskan untuk memperkuat kebijakan perlindungan artis dengan mengambil tindakan hukum secara teratur terhadap tindakan berbahaya itu.

“Kami ingin menekankan bahwa kami tidak akan menunjukkan keringanan hukuman atau mempertimbangkan penyelesaian,” ujar mereka.

Plendis meminta penggemar untuk melaporkan lewat saluran resmi milik agensi tersebut jika ada konten berbahaya yang ditujukan kepada artisnya.

“Kami selalu berterima kasih atas dukungan dan dedikasi para penggemar. Kami akan terus bekerja untuk melindungi hak artis kami. Terima kasih,” kata pernyataan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement