Senin 23 Nov 2020 17:47 WIB

Sempat Rekam Video Perpisahan, Perawat Wafat Akibat Covid-19

Fungsi paru perawat di Meksiko tinggal 10 persen ketika rekam video perpisahan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perawat berusia 28 tahun asal Meksiko bernama Sergio Humberto Padilla Hernandez meninggal dunia setelah mengidap komplikasi akibat Covid-19.
Foto: GoFundMe
Perawat berusia 28 tahun asal Meksiko bernama Sergio Humberto Padilla Hernandez meninggal dunia setelah mengidap komplikasi akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CUAUHTEMOC -- Perawat asal Meksiko bernama Sergio Humberto Padilla Hernandez meninggal dunia setelah mengidap komplikasi akibat Covid-19. Pria 28 tahun yang bekerja di Rumah Sakit Angeles Cuauhtémoc itu tutup usia pada 6 November 2020.

Menurut pihak keluarga, Sergio mengembuskan napas terakhir hanya beberapa jam setelah mendapat penanganan ventilator. Dia sempat membuat video perpisahan berdurasi 58 detik dari ranjang rumah sakit sebelum meregang nyawa.

Baca Juga

Sergio susah payah menyampaikan kata-kata terakhirnya sebelum diintubasi. Dia berharap masih bisa hidup.

"Momen kebenaran telah tiba. Apapun yang terjadi, kalian akan selalu melihat sisi baiknya. Aku mencintai kalian, dan kalian selalu ada dalam hatiku," ucap Sergio kepada keluarganya dalam bahasa Spanyol.

Dalam kampanye GoFundMe, sepupu Sergio mengungkap alasan mengapa mendiang membuat ucapan perpisahan seperti itu. Agustus silam, Sergio kehilangan kakak perempuannya Dolores akibat virus corona. Dia takut yang terburuk juga terjadi kepadanya.

Itu sebabnya Sergio memutuskan membuat video perpisahan dan mengunggahnya di Facebook. Sang sepupu yang bernama Arturo Hernandez mengatakan, Sergio sudah kehilangan 90 persen fungsi paru-parunya saat merekam tayangan.

Arturo mengenang, Sergio adalah suami dan ayah yang penuh cinta. Mendiang menjalani hidup dengan sepenuh-penuhnya, penganut Katolik yang taat. Dia pun memiliki hasrat untuk membantu orang lain, dengan memilih profesi sebagai perawat.

"Sergio bekerja tanpa lelah, mendedikasikan hidupnya untuk membantu mereka yang terkena virus, di tengah pandemi yang melanda negara bagian asalnya, Chihuahua, sangat parah," ujar Arturo, dikutip dari laman People, Senin (23/11).

Usai bekerja keras sejak pandemi merebak, Sergio mengambil cuti untuk merawat ibu dan saudari kembarnya yang sakit. Dia sempat sakit pada Juli namun kembali bekerja pada September, setelah salah satu saudarinya meninggal Agustus silam.

Sergio dinyatakan positif Covid-19 pada 22 Oktober dan dirawat di rumah sakit dua pekan setelahnya. Para dokter sempat optimistis Sergio akan selamat karena dia tidak memiliki penyakit bawaan, namun takdir berkata lain.

Setelah kehilangan dua anak, keluarga Padilla Hernandez menghadapi kesulitan finansial untuk membayar tagihan rumah sakit dan biaya pemakaman. Mereka telah menjual mobil keluarga dan hampir semua aset berharga sebelum Sergio meninggal.

Pihak keluarga berharap kisah Sergio bisa membuat banyak orang waspada terhadap Covid-19, penyakit mengerikan yang telah menghancurkan banyak keluarga di seluruh dunia. Dengan begitu, tidak akan ada yang menyepelekannya.

"Harapan kami, kisah keluarga kami dapat menjadi pengingat bahwa virus ini sangat nyata dan semua tindakan pencegahan harus diambil untuk membantu melindungi diri Anda, orang yang Anda cintai, dan orang-orang di komunitas Anda," kata Arturo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement