Senin 23 Nov 2020 15:16 WIB

Pemprov Jamin Ketersediaan Logistik Pengungsi Merapi

Gus Yasin sebut warga jangan nekat bertahan untuk tidak mengungsi.

Warga menyalakan api unggun saat ronda malam di Stabelan, Tlogolele, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (23/11). Sejak naik status Siaga Gunung Merapi, warga melakukan ronda malam secara bergantian. Selain untuk memantau kondisi Gunung Merapi juga untuk menjaga keamanan desa.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menyalakan api unggun saat ronda malam di Stabelan, Tlogolele, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (23/11). Sejak naik status Siaga Gunung Merapi, warga melakukan ronda malam secara bergantian. Selain untuk memantau kondisi Gunung Merapi juga untuk menjaga keamanan desa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin ketersediaan berbagai kebutuhan logistik para pengungsi bencana peningkatan status aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Magelang.

"Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Pemprov dan pemkab bekerja sama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Senin (23/11).

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin itu menyebutkan seluruh warga terdampak peningkatan aktivitas Gunung Merapi di tiga kabupaten sudah dievakuasi dan ditangani dengan baik sehingga tidak perlu panik serta mengkhawatirkan harta benda, terutama hewan ternak.

"Kalau sudah diinstruksikan untuk mengungsi, maka warga jangan nekat bertahan. Untuk masalah hewan ternak sudah ada tim yang mengevakuasi. Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya," ujar dia.

Ia menegaskan, tempat-tempat pengungsian di sekitar Gunung Merapi sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Terkait dengan hal itu, Gus Yasin meminta para pegiat sosial atau donatur tidak datang langsung ke tempat-tempat pengungsian untuk menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak.

"Para pegiat sosial, para donatur atau adik-adik mahasiswa yang saat ini mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong dititipkan ke kecamatan, jangan langsung masuk ke pengungsian. Itu berbahaya karena berpotensi terjadi penularan Covid-19," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Syafrudin menambahkan bahwa kebutuhan logistik para pengungsi masih aman karena beberapa daerah sudah mendapat kiriman bantuan logistik dari Pemprov Jateng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement