Senin 23 Nov 2020 14:23 WIB

32 Persen Milenial Mulai Investasi di Era Pandemi

Haga emas yang sempat melambung diduga jadi dorongan utama.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta. Hasil riset Pluang menyebut, 32 persen responden generasi milenial mencoba investasi baru yaitu emas selama pandemi.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta. Hasil riset Pluang menyebut, 32 persen responden generasi milenial mencoba investasi baru yaitu emas selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform jual beli emas dan investasi, Pluang by PT PG Berjangka, melakukan riset terhadap perilaku investasi milenial di masa pandemi. Hasilnya, sebagian milenial mengaku baru memiliki instrumen investasi di tengah pandemi, salah satunya emas.

VP Business Development Pluang, Humprey mengatakan, dari riset tersebut juga didapati, alokasi milenial untuk berinvestasi setelah pandemi lebih kecil dibandingkan alokasi sebelumnya. Pengurangan alokasi ini berarti milenial mencari alternatif instrumen investasi yang terjangkau dengan tetap memberikan imbal hasil yang menjanjikan.

Baca Juga

"Sebanyak 32 persen responden generasi milenial mencoba investasi baru yaitu emas," kata Humprey, belum lama ini.

Ini merupakan persentase tertinggi dibandingkan pilihan investasi lain yang banyak dikenal seperti reksa dana, saham, dan deposito yang masing-masing 16 persen, 15 persen, dan delapan persen. Selain keterjangkauan harga, faktor ketidakpastian ekonomi dan juga harga emas menjadi faktor pengaruh.

Harga emas sempat melambung di sekitar April-Juli 2020 dan diduga menjadi dorongan utama secara spesifik instrumen emas menjadi pilihan responden. Covid-19 juga berdampak pada alokasi menabung dan berinvestasi milenial.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement