Senin 23 Nov 2020 14:09 WIB

Bansos Tahap III Tuntas, Hanya 5.875 Gagal Serah

Penyaluran bansos tahap III terbilang lebih kondusif dan baik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang warga membawa paket sembako bansos (ilustrasi). Pendistribusian bantuan sosial (bansos) tahap III Provinsi Jawa Barat (Jabar) tuntas 100 persen.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Seorang warga membawa paket sembako bansos (ilustrasi). Pendistribusian bantuan sosial (bansos) tahap III Provinsi Jawa Barat (Jabar) tuntas 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendistribusian bantuan sosial (bansos) tahap III Provinsi Jawa Barat (Jabar) tuntas 100 persen. Bahkan, komplain masyarakat atas bantuan ini nol persen.

Koordinator Sub Divisi Logistik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Sri Endang menyampaikan, dari hasil rekapitulasi yang dilakukan Pemprov Jabar bersama PT Pos Indonesia dan PT Agro Jabar, persentase berhasil serah mencapai 100 persen.

Baca Juga

Yakni 1.900.688 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) penerima bansos. Sementara yang gagal serah hanya 5.875 paket.

Menurut Sri Endang, 100 persen serah dan kecilnya gagal serah menunjukan pendataan bansos yang dilakukan pemerintah daerah Provinsi Jabar baik dan akurat. "Ada daerah yang nihil gagal serah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi, yang paling besar gagal serah ada di Kota Depok," kata Sri Endang, kemarin malam.

Sama seperti penyaluran bansos tahap I dan II, kata dia, Pemprov Jabar berkoordinasi dengan dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Saber Pungli supaya tidak ada penerima bansos ganda. 

Pendistribusian bansos provinsi tahap III juga disertai pelaporan ketat sesuai dengan data. Petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, maka paket bansos provinsi dikembalikan untuk diverifikasi ulang.

Sri mengatakan, penyaluran bansos tahap III terbilang lebih kondusif dan baik  termasuk dari penyaluran maupun produksi. "Komplain dari masyarakat nol persen, " kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement