Senin 23 Nov 2020 12:15 WIB

Dirjen Kemendag Jadi Komisaris Utama PPI

PPI telah bergabung dalam klaster BUMN pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Didi Sumedi menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI. Vice President PPI Syailendra mengatakan penunjukan Didi sebagai Komut PPI tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN nomor : SK-379/MBU/11/2020. 

"Erick Thohir mengangkat Didi Sumedi menjadi Komisaris Utama PPI menggantikan Lutfi Rauf yang kini menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir," ujar Syailendra dalam siaran pers di Jakarta, Senin (23/11).

Baca Juga

Syailendra menyampaikan Didi Sumedi merupakan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Manajemen PPI, ucap Syailendra, mengucapkan terima kasih kepada Lutfi Rauf atas dedikasinya dalam menjalankan roda perusahaan, mengawal direksi dan memberikan arahan atas kemajuan perusahaan.

Syailendra juga mengapresiasi atas integritas dan dedikasi yang tinggi Lutfi Rauf selama menjabat Komisaris Utama PPI yang mana dalam pengasawan dan arahannya mampu membawa perusahaan terus berkembang.

"Pada hari ini, kami menyambut kehadiran komisaris utama yang baru di PPI, kami berharap dengan adanya perubahan susunan ini dapat membawa PPI menuju cita-cita perusahaan dan semakin berjaya," ucap Syailendra.

Berikut susunan dewan komisaris PPI:

1. Didi Sumedi : Komisaris Utama

2. Hamli : Komisaris

3. Edy Cahyono : Komisaris

4. Muhammad Kapitra Ampera : Komisaris Independen

5. Panel Barus : Komisaris Independen

PPI telah bergabung dalam klaster BUMN pangan bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai induk klaster, serta BUMN lain seperti PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).

Menteri BUMN Erick Thohir ingin klaster pangan membuat BUMN lebih fokus dalam menggarap sesuai bisnis inti agar tidak saling berhimpitan antarBUMN. Dalam klaster pangan, Erick menugaskan PPI bersama Bhanda Ghara Reksa untuk fokus dalam aspek distribusi pangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement