Senin 23 Nov 2020 11:18 WIB

Sekolah Tatap Muka Yogyakarta Tergantung Perkembangan Covid

Saat ini kasus baru Covid-19 di Yogyakarta masih meningkat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Manda (10) belajar secara daring di area penambangan pasir Lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (9/11/2020). Pelajar kelas V sekolah dasar tersebut memilih belajar secara daring di area penambangan pasir agar tetap mendapatkan perhatian maupun pengawasan dari orang tuanya yang berprofesi sebagai penambang pasir di kawasan itu.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Manda (10) belajar secara daring di area penambangan pasir Lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (9/11/2020). Pelajar kelas V sekolah dasar tersebut memilih belajar secara daring di area penambangan pasir agar tetap mendapatkan perhatian maupun pengawasan dari orang tuanya yang berprofesi sebagai penambang pasir di kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sedang merancang kebijakan persiapan pembukaan sekolah tatap muka. Hal ini dilakukan menyusul keputusan pemerintah pusat yang memperbolehkan dilakukannya sekolah tatap muka mulai Januari 2021 mendatang.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan penerapan kebijakan ini mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta. Terlebih, saat ini kasus baru Covid-19 di Kota Yogyakarta masih terus menunjukkan tren yang meningkat.

Baca Juga

"Semuanya juga tergantung dari perkembangan kasus yang terjadi di Kota Yogyakarta, serta kesiapan sekolah dan siswa. Yang jelas, saat ini kita sedang mempersiapkan diri untuk pembelajaran tatap muka," kata Heroe dalam pesan tertulisnya, Senin (23/11).

Pemkot masih berdiskusi lebih lanjut terkait penerapan kebijakan tersebut. Sehingga, penerapan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Kita lakukan dengan hati-hati untuk keselamatan semua siswa dan guru, serta proses pembelajaran tatap muka bisa dijalankan dengan baik dan sehat," ujarnya.

Heroe menuturkan, persiapan yang saat ini dilakukan meliputi persiapan sekolah untuk mampu menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dengan begitu, kelengkapan fasilitas untuk protokol kesehatan dalam menunjang sekolah tatap muka ini juga dilakukan.

Mulai dari disiapkannya alat tes suhu, tempat cuci tangan di tiap kegiatan pembelajaran hingga kapasitas kelas dan kesiapan sekolah saat dimulainya skolah tatap muka. Terkait kapasitas ini, Heroe menyebut akan diterapkan sistem shift seperti membagi tiga sampai empat shift dalam satu kelas.

Untuk itu, penerapan sekolah tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap. "Yang paling penting sekolah bisa menjalankan proses pembelajaran tatap muka jika orang tua menginginkan. Bagaimana teknisnya, saat ini masih dalam diskusi mengaturnya," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement