Senin 23 Nov 2020 10:46 WIB

Belasan Santri di Cilaku Cianjur Positif Covid-19

14 santri diketahui positif Covid-19 setelah mengeluh kehilangan indra penciuman

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Al-Quran dan Berdzikir COVID-19
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Al-Quran dan Berdzikir COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kasus santri yang positif Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Cianjur. Kali ini menimpa sebanyak 14 orang santriwati di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat.

''Kasus ini terungkap saat keluarga santri melaporkan anaknya mengalami kehilangan indra penciuman,'' ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal kepada wartawan, Senin (23/11).

Pelaporan yang dilakukan pada 12 November 2020 langsung direspon petugas puskesmas dengan mendatangi ke lokasi ponpes untuk melakukan tes swab. Dari situ diketahui ada 14 santri yang mengalami gejala tidak bisa mencium dan hasil swab test terkonfirmasi positif Covid-19.

Berdasarkan temuan tersebut, sekitar 60 santriwati di Ponpes Cilaku beserta para tenaga pengajarnya juga menjalani swab test. Saat ini tim gugus tugas masih menunggu hasil swab.

 

"Sesuai protap kami test semuanya, tidak hanya yang berkontak erat. Harapannya tes segera keluar agar bisa ditindaklanjuti,'' ungkap Yusman.

Nantinya lanjut Yusman, santri yang dinyatakan negatif akan segera dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara jika yang positif semuanya diisolasi di ponpes. Yusman mengaku belum bisa memastikan para santriwati tersebut terpapar darimana. Pasalnya, penyebaran Covid-19 terjadi secara sporadis, sehingga sulit dideteksi.

Lebih lanjut Yusman mengatakan, ke depan pihaknya mengimbau para pengurus ponpes untuk melaporkan kegiatan dan melakukan test secara rutin pada para santrinya. Pemerintah akan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan ponpes yang melapor dan meminta cek kesehatan secara rutin. Langkah tersebut supaya penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren bisa diminimalisir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement