Ahad 22 Nov 2020 22:37 WIB

Guru Ngaji di Bekasi Dibegal Saat Hendak Sholat Subuh

Guru ngaji di Bekasi dibegal dan motornya dirampas

Rep: Uji Sukma Medianti  / Red: Nashih Nashrullah
Guru ngaji di Bekasi dibegal dan motornya dirampas  Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Guru ngaji di Bekasi dibegal dan motornya dirampas Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI —  Seorang guru ngaji di Kampung Sawah Kelurahan Jatimurni Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Ustadz Abdul Hakim menjadi sasaran begal ketika hendak menjalankan sholat subuh di dekat kontrakannya. 

 

Baca Juga

Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Polres Metro Bekasi Kota, Iptu Santri Dirga, menuturkan, peristiwa yang terekam CCTV itu terjadi pada Ahad (15/11) lalu.  

 

“Sekitar pukul 03.30 WIB. Korban berencana sholat subuh di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Kampung Sawah. Saat itu korban mengendarai sepeda motor jenis Honda Beat, B-4818-KIP, warna biru putih,” tutur Santri, saat dikonfirmasi, Ahad (22/11).  

 

Dia menerangkan, setelah berkendara kurang lebih tiga kilometer dari kediamannya, ada dua orang pelaku menggunakan motor matic yang menyenggol korban hingga terjatuh. 

 

Setelah terjatuh, pelaku yang berada di belakang langsung turun dan mendekati korban sambil mengeluarkan celurit. “Korban takut karena pelaku yang mengeluarkan celurit sempat mengacungkan celuritnya ke arah korban,” tuturnya. 

 

Kemudian, Abdul menyelamatkan diri dan pergi meninggalkan sepeda motor miliknya. Tak lama setelah pergi itu, Abdul masih melihat ada beberapa rombongan kawanan pelaku yang datang. Pelaku lantas membawa sepeda motor korban beserta barang-barang berharga di dalam jok motornya.  

 

Akibat kejadian itu, kata Santri, korban kehilangan satu unit sepeda motor Honda Beat dan satu unit handphone. Dia juga menaruh surat-surat berharga seperti KTP, ATM dan STNK asli. Meski telah terekam CCTV, sayangnya pihak kepolisian masih kesulitan untuk mengenali wajah para pelaku curanmor itu. 

 

“Unit reskrim telah melakukan penyelidikan namun belum ada saksi yang menyaksikan kejadian tersebut karena situasi dan kondisi yang sangat sepi. CCTV yang kurang jelas sehingga belum dapat mengidentifikasi wajah dan nopol ranmor pelaku,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement