Senin 23 Nov 2020 05:05 WIB

Kepala Negosiator Afghanistan Kecam Kejahatan Australia

Pembunuhan 39 warga sipil Afghanistan oleh pasukan Australia dinilai brutal

Red: Nur Aini
Kepala Rekonsiliasi Nasional Dewan Tinggi Afghanistan Abdullah Abdullah.
Kepala Rekonsiliasi Nasional Dewan Tinggi Afghanistan Abdullah Abdullah.

 

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kepala Rekonsiliasi Nasional Dewan Tinggi Afghanistan mengecam pembunuhan sedikitnya 39 warga sipil Afghanistan oleh pasukan Australia.

“Tidak ada cara untuk mendefinisikan kebrutalan ini. Tidak ada cara untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Itu tidak bisa dimengerti, " kata Abdullah Abdullah.

"Ini adalah kejahatan terhadap orang yang tidak bersalah, dan saya terkejut," kata Abdullah, dalam kunjungan resmi ke Turki pada 19-20 November.

“Pada saat yang sama, pemerintah Australia menjelaskan dengan sangat jelas tentang apa yang telah terjadi,” kata dia.

“Ada penyelidikan menyeluruh atas kasus-kasus tersebut dan mereka memiliki semua detailnya. Dan ada komitmen untuk mengadili yang bertanggung jawab,” ujar dia.

“Tapi sayangnya, ini adalah sesuatu yang mengejutkan, karena laporan itu memuat banyak rincian tentang penderitaan orang-orang yang terlibat dalam perang dan juga apa yang mereka alami,” tambah dia.

Otoritas Australia merilis rincian tentang penyelidikan pembunuhan oleh pasukan khusus mereka di Afghanistan, Kamis. Kepala Pasukan Pertahanan Australia Jenderal Angus Campbell meminta maaf pada Afghanistan saat dia menyampaikan detail yang mengerikan itu.

“Kepada rakyat Afghanistan, atas nama Angkatan Pertahanan Australia, saya dengan tulus dan tanpa pamrih meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh tentara Australia.

“Saya telah berbicara langsung dengan rekan Afghanistan saya, Jenderal [Yaseen] Zia, untuk menyampaikan pesan ini, " kata dia dalam pidato yang disiarkan televisi.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/kepala-negosiator-perdamaian-afghanistan-kecam-kejahatan-australia/2052198
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement