Sabtu 21 Nov 2020 13:50 WIB

Kisah Pita Pengukur yang Diberikan Obama ke Pembunuh Osama

Obama memberikan pita pengukur kepada laksamana tim pembunuh Obama.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Pita Pengukur yang Diberikan Obama ke Pembunuh Osama. Foto: Barrack Obama
Foto: AP/Alyssa Pointer/Pool Atlanta Journal-Consti
Kisah Pita Pengukur yang Diberikan Obama ke Pembunuh Osama. Foto: Barrack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menuliskan kisah tentang bagaimana dirinya berterima kasih kepada Laksamana William McRaven yang memimpin Navy SEAL melakukan pengawasan terhadap rencana serangan Osama bin Laden ketika dirinya masih menjabat sebagai Presiden.  Uniknya keberhasilan McRaven dalam menghabisi Osama bin Laden itu hanya diganjar Obama dengan hadiah sebuah pita pengukur. Alasan kenapa Obama memberikan pita pengukur itu diungkapkannya melalui tulisan Obama dalam bukunya berjudul A Promised Land.

Hadiah itu diberikan pada Mei 2011 beberapa hari setelah selesai misi. Obama dan McRaven dalam buku itu menceritakan bagaimana ingatannya masing-masing tentang peristiwa itu.

Baca Juga

Penggerebekan Osama bin Laden dilakukan oleh tim 9 SEAL. Setelah serangkaian perencanaan dan persiapan, tim menyelinap ke Pakistan pada 2 Mei dan melenyapkan dalang serangan teroris peristiwa 9/11 atau serangan 11 September 2001. Saat tim SEAL kembali ke Jalalabad, Afghanistan dengan membawa jenazah Osama bin Laden pasca penggerebekan dini hari di kompleks Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan maka McRaven yang saat itu menjabat kepala Komando Operasi Khusus Gabungan langsung menghubungi Obama melalui telekonferensi video.

"Saat kami berbicara, McRaven menjelaskan bahwa dia melihat mayat itu, dan dalam penilaiannya itu pasti Osama bin Laden. Untuk mengonfirmasi lebih lanjut (jenazah Osama bin Laden), McRaven mempunyai enam anggota, dua anggota timnya berbaring di samping tubuh (jenazah itu) untuk membandingkan tinggi badannya dengan badan (jenazah) setinggi enam kaki yang diklaim Osama bin Laden," tulis Obama dalam A Promised Land seperti dilansir Business Insider pada Sabtu (21/11).

"Serius, Bill?" begitu Obama mengingat bagaimana dirinya bercanda dengan seorang laksamana. "Kamu tak bisa membawa pita pengukur?" Obama menuliskan hal itu. Dan itu adalah hal yang menyenangkan yang dia katakan sepanjang hari.

Sementara McRaven dalam bukunya Sea Stories menuliskan bahwa saat dirinya dan beberapa anggota SEAL menarik tubuh Osama bin Laden keluar dari tas di Afghanistan pascapenyerbuan Operation Neptune Spear, McRaven melihat  mencatat  bahwa orang yang meninggal itu tinggi. Dia menoleh ke salah satu operator khusus di dekatnya, seorang penembak jitu yang tinggi, dan bertanya, "Nak, berapa tinggi kamu?" dijawab oleh SEAL, "Enam kaki dua,". "Bagus. Berbaring di samping jenazah," McRaven

"Anda ingin saya berbaring di samping tubuh?" Anggotanya kembali bertanya. Laksamana mengulanginya, dan SEAL melakukan seperti yang diperintahkan. Tampak jelas bahwa pria mati itu kira-kira lebih tinggi 2 inci.Setelah berbicara dengan Obama melalui video, McRaven mengatakan kepada Obama.

"Pak, saya tidak bisa 100 persen yakin sampai kita melakukan tes DNA, tapi pasti terlihat seperti dia, dan semua gambaran fisik cocok."

"Sementara wajahnya berkerut karena dampak putaran, saya menggunakan anggota SEAL, yang tingginya lebih dari enam kaki dua, berbaring di samping tubuh, dan jenazah setidaknya enam kaki empat," katanya.

Dia mengatakan ada jeda yang sangat lama setelah dia menyampaikan laporannya pada Obama.

"Jadi biar saya jelaskan ini, Bill. Kami mampu membeli helikopter seharga enam puluh juta dolar, tetapi kami tidak mampu membeli alat ukur," kata McRaven mengenang ucapan Obama saat itu.

"Saya tidak bisa kembali dan saya tidak membutuhkannya. Senyuman di wajah Presiden mengungkapkan semuanya. Malam yang indah, dan sesaat kami bisa menertawakannya," tulis McRaven.

Setelah kembali ke AS, McRaven mengunjungi Oval Office di mana Obama menurut buku barunya tidak hanya menawarkan terima kasih yang tulus atas kepemimpinannya yang luar biasa tetapi juga pita pengukur yang dipasang presiden di sebuah plakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement