Sabtu 21 Nov 2020 09:58 WIB

Tekanan Terhadap Trump di Internal Partai Republik Kian Kuat

Trump diminta untuk mengakui kekalahan dari Joe Biden.

Presiden Donald Trump
Foto: CONSOLIDATED NEWS PHOTOS POOL
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tekanan bagi Presiden Donald Trump untuk memulai proses transisi ke Presiden terpilih Joe Biden terus dibangun di antara anggota Partai Republik di Kongres AS pada Jumat.  Beberapa anggota dewan Partai Republik ragu atas klaim Trump tentang kecurangan pemungutan suara.

Senator Lamar Alexander, yang pensiun pada akhir tahun, mengatakan Biden memiliki peluang yang sangat baik untuk menjadi presiden berikutnya. Ia mendesak pemerintahan Trump untuk memulai proses transisi. "Pecundang dalam pemilihan ini harus mengutamakan negara, memberi selamat kepada pemenang dan membantunya untuk mencapai permulaan yang baik masa jabatan baru," tulis senator Tennessee dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Anggota DPR yang mewakili Michigan Fred Upton mengatakan kepada wartawan Jumat, ia tak memiliki bukti soal kecurangan yang terjadi di negara bagian tersebut. "Tidak seorang pun menunjukkan bukti apa pun," kata Upton.

Senator konservatif Alaska Dan Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa Trump memiliki "penghalang tinggi" untuk membuktikan klaimnya bahwa pemilihan itu telah dicuri oleh Partai Demokrat. "Dan mereka harus membuktikannya di pengadilan," kata Sullivan.

Mitt Romney, Senator Utah yang pernah menjadi kritikus Trump, menulis di Twitter Kamis malam bahwa Trump telah gagal membuat kepercayaan tentang kecurangan pemilu yang meluas. Trump sekarang berusaha menekan pejabat negara bagian dan lokal untuk membatalkan pemilu. "Sulit membayangkan tindakan yang lebih buruk dan lebih tidak demokratis," tulisnya.

Hasil pemilu di 50 negara bagian menunjukkan bahwa Biden memenangkan sekitar 6 juta suara lebih banyak daripada Trump. Biden memiliki 306 suara elektoral, dibandingkan dengan 232 suara elektoral Trump.

Trump kembali bersikeras pada Jumat bahwa dia memenangkan pemilu. Namun sejauh ini, gugatan pengadilan presiden yang menuduh kecurangan telah dihentikan atau gagal menyajikan bukti yang secara signifikan akan menjegal kemenangan Biden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement