Sabtu 21 Nov 2020 02:31 WIB

Southgate: Inggris Diuntungkan Penundaan Euro 2020

Penundaan gelaran putaran Euro 2020 sedikit memberikan keuntungan buat Inggris.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Manajer Inggris Gareth Southgate menunggu dimulainya pertandingan sepak bola persahabatan internasional antara Inggris dan Irlandia di stadion Wembley di London, Inggris, Kamis 12 November 2020.
Foto: AP/Ben Stansall/POOL AFP
Manajer Inggris Gareth Southgate menunggu dimulainya pertandingan sepak bola persahabatan internasional antara Inggris dan Irlandia di stadion Wembley di London, Inggris, Kamis 12 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Inggris, Gareth Southgate, mengakui, penundaan gelaran putaran Euro 2020 sedikit memberikan keuntungan buat The Three Lions. Dengan penundaan tersebut, para pemain muda di skuat The Three Lions memiliki waktu lebih banyak untuk bisa menimba pengalaman dan menambah jam terbang tampil di timnas Inggris.

Akibat pandemi Covid-19, UEFA memang telah menunda penyelenggara putaran final Euro 2020. Alih-alih digelar pada musim panas 2020, putaran final edisi ke-16 turnamen paling bergengsi antar negara-negara Eropa itu akhirnya dijadwalkan digelar pada Juni hingga Juli 2021, atau bertepatan pada musim panas tahun depan.

Baca Juga

Sejak laga interasional mulai kembali digelar pada awal September silam, inkonsistensi performa mewarnai perjalanan The Three Lions. Terakhir, Inggris berhasil bangkit dengan kemanangan, 4-0, atas Islandia setelah sempat menyerah 0-2 di tangan Belgia di pentas UEFA Nations League.

Kemenangan besar atas Islandia itu pun menandai kehadiran sejumlah penggawa muda The Three Lions. Pemain-pemain muda seperti, Phil Foden, Declan Rice, dan Mason Mount, mampu tampil apik di laga tersebut. Bahkan, di laga tersebut, tiga pemain ini mampu mencetak gol, termasuk dengan dua gol yang berhasil ditorehkan Foden.

Southgate mengakui, apabila putaran final Piala Eropa 2020 digelar pada musim panas 2020, Inggris kemungkinan besar tidak akan mampu bersaing. Pemain-pemain muda tersebut dianggap belum memiliki pengalaman yang cukup untuk bisa bersaing di level teratas turnamen internasional. Terlebih, sejumlah penggawa Inggris, yang tampil di Piala Dunia 2018, banyak yang mulai menunjukan penurunan performa atau bahkan pensiun.

Timnas Inggris, tutur Southgate, mengalami perubahan komposisi pemain yang cukup aneh, terutama pada pertengahan tahun ini. ''Selain pemain-pemain yang mulai tampil secara reguler bersama timnas, ada pula pemain-pemain muda yang belum punya pengalaman. Namun, pemain-pemain muda ini telah mendapatkan pengalaman yang mereka butuhkan. Saya rasa, kami berada dalam kondisi dan posisi yang lebih baik dibanding pertengahan tahun ini,'' tutur Southgate seperti dilansir Goal, Jumat (20/11).

Dengan kematangan yang ditunjukan pemain-pemain muda Inggris, seperti Foden, Mount, Rice, ditambah performa apik yang ditampilkan Jack Grealish, Southgate akhirnya memiliki opsi pemain yang lebih beragam dalam mempersiapkan skuat terbaik Inggris di putaran final Piala Eropa 2020. Bahkan, Southgate yakin, pemain-pemain tersebut sudah bisa menjadi andalan The Three Lions pada lima hingga enam tahun mendatang.

''Saya cukup senang dengan kedalaman skuat yang kami dapatkan sejak pertengahan tahun ini. Saya benar-benar antusias dengan kehadiran para pemain muda tersebut. Rasanya, kami sudah berada dalam posisi yang bagus untuk beberapa tahun mendatang. Dari sini, kami akan melihat bagaimana performa tim ini pada Maret,'' kata mantan pelatih Middlesbrough tersebut.

Di putaran final Piala Eropa 2020, Inggris tergabung di Grup D, bersama Kroasia, Skotlandia, dan Republik Ceko. Namun, sebelum mengawali kiprah di penyisihan grup D, menghadapi Kroasia pada 13 Juni mendatang, Inggris telah dijadwalkan melakoni dua laga di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona UEFA pada Maret mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement