Jumat 20 Nov 2020 13:03 WIB

Repsol akan Serahkan POD Blok Sakakemang Pekan Depan

Pada tahun ini, PoD ditargetkan diserahkan ke Kementerian ESDM.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Pengembangan Blok Sakakemang akan segera dilakukan. Rencananya, Repsol akan segera mengusulkan Plan of Development (PoD) ke SKK Migas paling lambat dua pekan mendatang.
Foto: AP
Pengembangan Blok Sakakemang akan segera dilakukan. Rencananya, Repsol akan segera mengusulkan Plan of Development (PoD) ke SKK Migas paling lambat dua pekan mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan Blok Sakakemang akan segera dilakukan. Rencananya, Repsol akan segera mengusulkan Plan of Development (PoD) ke SKK Migas paling lambat dua pekan mendatang.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan dengan adanya usulan POD ini, artinya pihak Repsol sudah mendapatkan keputusan soal harga gas dari lapangan ini. Hal ini merupakan hasil dari diskusi dengan pemerintah dan SKK Migas.

Baca Juga

"Sudah disetujui Internal Rate of Return (IRR), sudah diskusi dengan Kementerian ESDM, kemarin sudah serahkan hasilnya," kata Dwi, Kamis (19/11) malam.

Pihaknya pun menargetkan pada tahun ini PoD dapat segera diserahkan ke Kementerian ESDM. "PoD tahun ini, kami harapkan satu atau dua pekan kedepan," ungkap Dwi.

Sebelumnya, kesepakatan harga gas dari proyek Blok Sakakemang masih belum menemui titik temu. SKK Migas masih melakukan pembicaraan dengan Repsol untuk mencapai harga yang sesuai keekonomian.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko menyampaikan, pembahasan terkait harga gas ini sudah dilakukan berkali-kali. Perhitungan harga sesuai keekonomian dilakukan antar pihak Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Repsol bersama tim Deputi Perencanaan SKK Migas.

Arief optimistis kesepakatan bisa segera terjalin dalam waktu dekat, atau sebelum tutup tahun 2020 bersamaan dengan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) tahap 1 Blok Sakakemang. "Harga gas keekonomian Sakakemang sebentar lagi ketemu, dalam waktu dekat. Insha Allah bisa (sebelum tutup tahun 2020)," kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement