Jumat 20 Nov 2020 00:00 WIB

Kasus Covid-19 di Jember Bertambah 107 Dalam Sehari

Total kasus Covid-19 di Jember mencapai 1.824 orang

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jember, Gatot Triyono. Gatot menyatakan ada tambahan COVID-19 mencapai 107 kasus dan merupakan lonjakan tertinggi sejak ditemukannya kasus pertama COVID-19 pada akhir Maret 2020
Foto: Dok pribadi
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jember, Gatot Triyono. Gatot menyatakan ada tambahan COVID-19 mencapai 107 kasus dan merupakan lonjakan tertinggi sejak ditemukannya kasus pertama COVID-19 pada akhir Maret 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Jember mencatat dalam sehari ada tambahan 107 warga yang terpapar virus coronajenis baru, sehingga total mencapai 1.824 orang.

"Hari ini tambahan COVID-19 mencapai 107 kasus dan merupakan lonjakan tertinggi sejak ditemukannya kasus pertama COVID-19 pada akhir Maret 2020," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Jember Gatot Triyono di Jember, Kamis (19/11) malam.

Menurutnya jumlah kasus baru positif COVID-19 tersebut tersebar di 15 kecamatan dari 31 kecamatan di Jember, yakni Kecamatan Ajung, Gumukmas, Ambulu, Silo, Kaliwates, Patrang, Sumbersari, Pakusari, Jenggawah, Rambipuji, Balung, Arjasa, Semboro, Umbulsari, dan Panti.

"Hari ini juga ada dua pasien COVID-19 yang meninggal dunia, keduanya warga Kecamatan Sumbersari dan Umbulsari," ucap Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pemkab Jember itu.

Dengan adanya tambahan warga yang terpapar virus corona sebanyak 107 kasus baru, maka jumlah kecamatan yang berada di zona merah atau memiliki risiko tinggi dalam penyebaran COVID-19 juga semakin meluas, menjadi 10 kecamatan.

"Kemarin zona merah ada di delapan kecamatan, namun hari ini menjadi 10 kecamatan, yakni Kecamatan Kalisat, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, Rambipuji, Ajung, Jenggawah, Ambulu, Umbulsari, dan Semboro," katanya.

Ia menjelaskan dari 31 kecamatan di Jember, hanya dua kecamatan yang masuk zona kuning atau risiko rendah penyebaran virus corona, yakni Kecamatan Tempurejo dan Sumberjambe, sedangkan sisanya masuk zona oranye atau risiko sedang.

Gatot menjelaskan kenaikan kasus positif COVID-19 di Jember juga disebabkan karena beberapa titik kerumunan dan kurang patuhnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah.

"Banyak kemungkinan, mulai adanya demo UU Cipta Kerja, libur dan cuti bersama, kampanye pilkada, dibukanya tempat wisata, hajatan, proses belajar mengajar tatap muka yang pelaksanaannya tidak mematuhi protokol kesehatan," tuturnya.

Karena itu, ia mengingatkan kembali warga agar terus disiplin mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga jarak ketika berada di kerumunan orang, memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 tercatat jumlah warga Jember yang terkonfirmasi positif hingga 19 November 2020 mencapai 1.824 orang, dengan rincan 1.415 orang sudah sembuh dan pasien yang masih dirawat sebanyak 341 orang, sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 68 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement