Kamis 19 Nov 2020 22:10 WIB

Eks Navy SEAL Tanggapi Penarikan Militer AS dari Afghanistan

Eks pasukan khusus Navy SEAL tanggapi penarikan militer AS dari Afghanistan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Eks pasukan khusus Navy SEAL tanggapi penarikan militer AS dari Afghanistan. Tentara Amerika di Afghanistan, ilustrasi
Eks pasukan khusus Navy SEAL tanggapi penarikan militer AS dari Afghanistan. Tentara Amerika di Afghanistan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC – Robert O'Neill, pensiunan Navy SEAL yang dipuji karena berhasil membunuh Osama Bin Laden, menyinggung keputusan terbaru Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher Miller. 

Dalam pengumuman yang dirilis Rabu (18/11) kemarin, Miller mengatakan akan menarik pasukan di Afghanistan dan Irak pada 15 Januari 2021 mendatang.

Baca Juga

“Sudah waktunya (pasukan) untuk keluar, terutama dari Afghanistan,” kata O’Neill saat tampil di “Cavuto: Coast to Coast” FOX Business Network yang dikutip Republika.co.id, Kamis (19/11).

"Kami telah bekerja di Afghanistan mencoba melatih pasukan lokal mereka selama dua dekade sekarang," kata O’Neill. Dia kemudian menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan "baik-baik saja" jika pasukan di Afghanistan dikurangi.

“Kita bisa saja menariknya ke bawah untuk mempertahankan pangkalan seperti Bagram Airfield di mana kita memiliki angkatan udaranya. Kami memiliki operator yang dapat menjangkaunya," ujar O’Neill menambahkan.

Penarikan pasukan akan selesai hanya lima hari sebelum pelantikan praduga Presiden terpilih Joe Biden. Intelijen Irak mengatakan setidaknya empat roket ditembakkan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad beberapa saat setelah Miller mengkonfirmasi penarikan sebagian pasukan Amerika Serikat dari negara itu.

“Irak adalah salah satu hal yang seharusnya tidak kami serang, maka kami tidak boleh pergi. Tapi sudah waktunya kita pergi sekarang,” kata O'Neill.

"Mereka dijalankan Iran dan kami menjaga orang-orang tetap di bawah benar-benar tidak akan banyak membantu. Kita harus berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih besar seperti apa yang akan terjadi dengan China," lanjutnya. 

Keputusan itu diumumkan beberapa hari setelah Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan menggantikannya dengan Miller. Sesaat sebelum pemecatannya, Esper mengirim memo rahasia ke Gedung Putih di mana dia menyatakan keprihatinannya tentang percepatan waktu penarikan pasukan di Afghanistan.  

Dalam memo tersebut, Esper berpendapat bahwa waktunya tidak tepat dan penarikan yang dipercepat dapat membahayakan pasukan Amerika Serikat yang tersisa dan menggagalkan pembicaraan damai di Afghanistan.

Saat ditanya apakah dia khawatir tentang kebangkitan ISIS setelah pasukan Amerika Serikat ditarik mundur, O'Neill mengatakan tidak. 

Dia menjelaskan "ISIS dibentuk karena kami meninggalkan Irak terlalu cepat," kata dia sembari menambakan, "Tidak akan menyalahkan siapapun untuk itu. Kemanapun mereka pergi, mereka akan mengibarkan bendera ISIS," kata O’Neill.

“Ini tidak seperti sekelompok pejuang asing dari Mesir dan Yordania yang pergi ke Afghanistan dan membentuk ISIS. Ini adalah orang-orang Taliban lokal yang memutuskan bahwa mereka akan menjadi ISIS. Itu bagian dari ideologi Islam radikal yang sama," ujarnya.

Dia menekankan bahwa pasukan Amerika Serikat tidak perlu bertahan untuk bernegosiasi, terutama dengan Taliban. "Banyak argumen di dalam Pentagon… orang-orang ini berteriak tentang apa yang kita lakukan, mereka belum memenangkan perang dalam 20 tahun jadi mungkin kita harus melakukan sesuatu yang berbeda,” kata O’Neill.

Sumber:  https://www.foxbusiness.com/politics/its-time-to-get-out-of-afghanistan-iraq-ex-navy-seal-who-killed-bin-laden

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement