Kamis 19 Nov 2020 17:36 WIB

Lima Startup Ini Bisa Dapat Suntikan Dana dari APEC

Forum CEO Indonesia menginisiasi Indonesia Impact Fund, dana ventura untuk startup.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Startup
Foto: Pixabay
Ilustrasi Startup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini perusahaan rintisan atau startup sedang berkembang di Indonesia. Bahkan para startup lokal memiliki kesempatan untuk memperoleh investasi dari negara lingkar Asia Pasifik yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). 

Hal ini menyusul inisiatif Forum CEO Indonesia yang tergabung dalam APEC dan menginisiasi Indonesia Impact Fund, yaitu dana ventura yang bakal disalurkan ke startup-startup Indonesia. 

Baca Juga

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan investasi tersebut akan disalurkan ke lima sektor utama, yaitu poverty alleviation, affordable healthcare, high-quality & accessible education, increased women economic, dan sustainable cities

“Ada beberapa nama, seperti platform telemedis Halodoc dan Klik Dokter, platform pertanian dan perikanan seperti TaniHub dan e-Fishery, serta platform edukasi seperti Ruang Guru,” ujarnya saat acara ABAC secara virtual, Kamis (19/11).

Nantinya menurut Eddhy dananya tidak sebesar dana investasi milik negara (Sovereign Wealth Fund), hanya 30-50 juta dolar AS atau setara dengan Rp 710 miliar (Rp 14.200 per dollar AS). Namun bukan berarti startup tersebut akan mendapat suntikan dana. 

“Saat ini, perusahaan ventura ini tengah menyiapkan framework yang digunakan untuk mengukur dampak. Terlalu dini kalau kita sebut akan investasi ke perusahaan ABCD. Tapi pipeline ada, cukup banyak di Indonesia,  jadi lima sektor itu, pipeline cukup sehat mungkin antara 5-10 perusahaan per sektor itu ada," ucapnya.

Sementara Chairman ABAC Anindya Bakrie menambahkan investasi ini akan disalurkan ke perusahaan yang mempunyai dampak besar bagi masyarakat dan bagi pembangunan berkelanjutan untuk menghasilkan keuntungan (profit). 

"Tentunya nanti para investor senang (investasi yang disalurkannya) dapat menghasilkan benefit sektor lingkungan hidup, women empowerment, dan sektor lainnya. Tapi mereka ingin dananya terus berkembang (mendapat profit)," ucapnya.

Pihaknya mengaku, akan menekankan investasi pada perusahaan teknologi yang sulit mendapat investasi, namun memiliki dampak besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, inisiatif ini mampu membuat para investor dari luar negeri tertarik untuk ikut berpartisipasi, sembari belajar mengembangkan dana ventura serupa di negaranya, salah satunya lembaga United Nation Development Program (UNDP). 

"Apabila kita bisa selenggarakan dengan baik, kita bisa jadi contoh atau template yang bisa dilakukan oleh negara lain. Bahkan dua negara yang melirik untuk ikutan sambil belajar adalah Singapura dan Taiwan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement