Kamis 19 Nov 2020 14:49 WIB

PBB Salurkan Dana Darurat untuk Atasi Bencana Kelaparan

PBB menyalurkan Rp 1,4 triliun untuk mengatasi kelaparan di 7 negara Afrika.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Burkina Faso, Yaman, Sudan Selatan, dan Nigeria berpotensi mengalami kelaparan parah. Ilustrasi
Foto: EPA
Burkina Faso, Yaman, Sudan Selatan, dan Nigeria berpotensi mengalami kelaparan parah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan dana darurat sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk tujuh negara. Negara-negara tersebut merupakan wilayah berisiko kelaparan di Afrika dan Timur Tengah akibat konflik dan pandemi Covid-19.

PBB menyatakan, sebanyak 80 juta dolar AS akan di salurkan ke Afghanistan, Burkina Faso, Kongo, Nigeria, Sudan Selatan, dan Yaman. Sedangkan sebanyak 20 juta dolar AS sisanya telah disisihkan untuk tindakan antisipatif untuk memerangi kelaparan di Ethiopia. Negara ini sedang menghadapi pertempuran mematikan yang meletus bulan ini di wilayah utara Tigray.

Baca Juga

Dana darurat tersebut akan disalurkan terperinci dengan jumlah 15 juta dolar AS untuk Afghanistan, Burkina Faso mendapatkan 6 juta dolar AS, Kongo sebesar 7 juta dolar AS, Nigeria timur laut memperoleh 15 juta dolar AS, Sudan Selatan mendapatkan 7 juta dolar AS, dan Yaman senilai 30 juta dolar AS. Semua negara yang mendapatkan kucuran dana ini sedang tidak stabil oleh konflik atau serangan ekstremis.

"Tanpa tindakan segera, kelaparan bisa menjadi kenyataan dalam beberapa bulan mendatang di beberapa bagian Burkina Faso, timur laut Nigeria, Sudan Selatan dan Yaman. Ini akan menjadi pertama kalinya kelaparan diumumkan sejak 2017 di beberapa bagian Sudan Selatan," kata pernyataan PBB.

Kepala Bantuan PBB, Mark Lowcock, menyatakan, kelaparan merupakan hal yang ironi karena PBB melihat ada lebih dari cukup makanan untuk semua orang. Kondisi ini membuat PBB segera bertindak dalam menyalurkan bantuan terhadap kelompok yang paling rentan, terutama wanita, anak perempuan, dan penyandang disabilitas.

sumber : Ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement