Kamis 19 Nov 2020 12:05 WIB

Tunggu Vaksin Merah Putih, Masyarakat Diimbau Tak Takut

Vaksin bukan segalanya, pencegahan harus tetap diutamakan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Fuji Pratiwi
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN), Ali Ghufron Mukti. Ali menyatakan, Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa diproduksi pada 2021.
Foto: Dompet Dhuafa
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN), Ali Ghufron Mukti. Ali menyatakan, Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa diproduksi pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN), Ali Ghufron Mukti menyatakan, Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa diproduksi pada 2021. Faktor yang menjadi fokus pengembangan Vaksin Merah Putih adalah keamanan dan efektivitasnya.

Selin juga stabilitas Vaksin Merah Putih itu sendiri, implementasi, hingga ketersediaannya. "Itu semua nanti juga akan terus dipantau," kata Ali dalam konferensi virtual FMB9, kemarin.

Baca Juga

Sebagai negara rujukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk vaksin, Indonesia  harus memiliki terobosan. Terlebih, ketika Indonesia juga sudah mampu mengekspor vaksin ke sekitar 140 negara.

Ia mengimbau masyarakat tak perlu takut terhadap vaksin dan program vaksinasi yang nantinya akan dijalankan pemerintah. "Kendati begitu, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan karena vaksin bukan satu-satunya cara untuk terbebas dari Covid-19," ungkap Ali.

Hal serupa juga diungkapkan Deputi Fundamental Research Eijkman Institute, Herawati Sudoyo Supolo. Menurutnya, semua lapisan masyarakat harus turut serta dalam pengembangan Vaksin Merah Putih.

"Terkait pengembangan vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama Eijkman ini, kita telah menggunakan pendekatan terbaru yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah," ujar Herawati.

Ia meyakini, Vaksin Merah Putih akan memberi kedaulatan nasional. Oleh karena itu, percepatan penemuan kandidat Vaksin Merah Putih ini dilakukan secara paralel.

Dia melanjutkan, saat ini para peneliti juga tidak bekerja dalam senyap lagi. Sebaliknya, para peneliti diminta untuk bisa menjadi komunikator termasuk memperbaiki komunikasi publik. Gunanya, untuk memberikan informasi tentang manfaat vaksin kepada pemangku kepentingan dan publik.

Lembaga Eijkman selalu memberikan laporan kemajuan penelitian di laboratorium. "Kemungkinan kami akan memberikan laporan Vaksin Merah Putih pada awal 2021," kata dia.

Menurutnya, Vaksin Merah Putih merupakan kegiatan jangka panjang. Lembaga Eijkman tidak ingin memberikan vaksin yang tidak aman dan tidak manjur. Sehingga Lembaga Eijkman akan melalui semua prosesnya dengan tetap mengupayakan percepatan.

Namun demikian, Herawati menyebut, vaksin bukan segalanya untuk menyelesaikan wabah di dunia. Upaya pencegahan, tetap harus diutamakan dari pada pengobatan. Sehingga, meski vaksin ke depannya telah tersedia, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement