Kamis 19 Nov 2020 12:04 WIB

PGN Rencanakan Produksi Lapangan Sedayu Pertengahan 2021

Saat ini pekerjaan fabrikasi pembangunan platform sudah mencapai 91 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA), anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mengebut pengerjaan proyek pengembangan Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 5 km dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur.
Foto: PGN
PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA), anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mengebut pengerjaan proyek pengembangan Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 5 km dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA), anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mengebut pengerjaan proyek pengembangan Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 5 km dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur. Pjs Direktur Utama PGN Saka, Susmono Soetrisno mengungkapkan saat ini pekerjaan fabrikasi pembangunan platform sudah mencapai 91 persen.

Rencana sail away kedua platform akan dilaksanakan pada tanggal 21 November 2020 dan diikuti dengan instalasi platform yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020. "Selanjutnya akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru," ujar Susmono, Kamis (19/11).

Susmono melanjutkan produksi dari lapangan Sidayu direncanakan akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.

Demi menjaga tingkatan produksi ditengah tekanan pandemi Covid-19, SKK Migas mengungkapkan pihak PGN SAKA mempercepat pengerjaan proyek dari 17 Bulan menjadi 12 Bulan, dimana target first oil Lapangan Sidayu yaitu pada pertengahan tahun 2021.

Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Lucky Yusgiantoro mengapresiasi percepatan pembangunan proyek yang dilakukan PGN SAKA. Menurutnya, langkah ini bakal berdampak efisien pada budget dan optimal bagi penerimaan negara.

“Percepatan ini dilakukan di saat yang tepat karena dapat memberikan tambahan produksi pada saat harga minyak mulai meningkat. Semoga capaian yang baik pada proyek ini memberi semangat SAKA untuk meningkatkan investasinya di hulu migas Indonesia untuk mendukung capaian target jangka panjang yaitu merealisasi 1 juta barrel minyak dan 12.000 MMSCFD gas di 2030 ,” kata Lucky. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement