Kamis 19 Nov 2020 08:38 WIB

Aksi Jual Bikin Wall Street Melemah Tajam

Tiga indeks utama saham AS terombang-ambing sepanjang hari.

Saham-saham di Wall Street melemah tajam setelah aksi jual di akhir sesi pada penutupan perdagangan Rabu (18/11), saat investor mempertimbangkan lonjakan infeksi Covid-19. Memuncaknya lockdown juga menyebabkan kejatuhan Wall Street.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Saham-saham di Wall Street melemah tajam setelah aksi jual di akhir sesi pada penutupan perdagangan Rabu (18/11), saat investor mempertimbangkan lonjakan infeksi Covid-19. Memuncaknya lockdown juga menyebabkan kejatuhan Wall Street.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street melemah tajam setelah aksi jual di akhir sesi pada penutupan perdagangan Rabu (18/11), saat investor mempertimbangkan lonjakan infeksi Covid-19. Memuncaknya lockdown juga menyebabkan kejatuhan Wall Street.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 344,93 poin atau 1,16 persen menjadi berakhir pada 29.438,42 poin. Indeks S&P 500 turun 41,74 poin atau 1,16 persen menjadi berakhir di 3.567,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup berkurang 97,74 poin atau 0,82 persen menjadi 11.801,60 poin.

Tiga indeks-indeks utama saham AS terombang-ambing sepanjang hari, dengan saham-saham siklikal yang sensitif secara ekonomi dan yang berkapitalisasi kecil memimpin, mereka ditutup tajam di zona merah. Semua 11 sektor utama Indeks S&P 500 ditutup di wilayah negatif, dengan sektor energi menderita kerugian terbesar, jatuh 2,88 persen memimpin kerugian.

"Ini adalah pasar yang membingungkan karena manajer portofolio tidak tahu periode waktu mana yang harus difokuskan," kata Kepala Strategi Investasi Inverness Counsel, Tim Ghriskey, di New York.

“Ini adalah trade-off antara jangka pendek selama enam sampai sembilan bulan dari penyebaran virus yang berkelanjutan dan periode setelah itu ketika semua orang divaksinasi dan virus dibasmi,” katanya melanjutkan.

Pfizer Inc dan mitranya di Jerman BioNTech mengungkapkan tingkat keberhasilan 95 persen pada akhir uji coba vaksin Covid-19 mereka, hanya beberapa hari setelah Moderna Inc mengumumkan tingkat keberhasilan yang sama dalam data awal dari kandidat vaksinnya. Pelaku pasar telah menyambut perkembangan vaksin dengan optimisme yang terjaga, tetapi itu sedang diuji ketika infeksi baru global melonjak ke level rekor, dan roll-back pembukaan kembali dan penguncian baru terus meningkat.

Sementara itu musim pelaporan laba kuartal ketiga telah mencapai babak terakhir. Sebanyak 468 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 84,4 persen telah mengejutkan konsensus ke positif, menurut Refinitiv.

Boeing Co awalnya memberikan dorongan terbesar ke Dow setelah Komisi Penerbangan Federal memberi lampu hijau pada pesawat 737 MAX yang dilarang terbang untuk melanjutkan penerbangan, tetapi sahamnya kemudian berbalik arah, jatuh 3,2 persen. Target Corp dengan mudah mengalahkan perkiraan laba kuartalan dan penjualan, didorong oleh lonjakan 155 persen pada penjualan digitalnya. Saham pengecer itu terangkat 2,3 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement