Kamis 19 Nov 2020 05:09 WIB

Wagub Minta Kepala Daerah Jabar Perketat Prokes Saat Pilkada

Sebanyak delapan kota dan kabupaten di Jabar menggelar Pilkada Serentak 2020

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta setiap kepala daerah di Jabar memperketat protokol kesehatan saat pemilu.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta setiap kepala daerah di Jabar memperketat protokol kesehatan saat pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, pengawasan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dalam masa kampanye Pilkada Serentak 2020 di Jabar harus diperketat. Uu berharap, para calon kepala daerah menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, dengan ketat saat berkampanye.

"Pemantauan kampanye calon kepala daerah harus dilakukan. Apakah mereka menerapkan social distancing atau tidak. Memakai masker atau tidak," ujar Uu, Rabu (18/11).

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota, kata Uu, mesti terlibat dalam pengawasan kampanye calon kepala daerah. Jika itu dilakukan, lonjakan kasus akibat Pilkada Serentak 2020 bisa diantisipasi. Uu meminta kepada Pejabat Sementara (Pjs) bupati/wali kota di daerah yang menggelar Pilkada 2020 untuk memperketat pengawasan dan pemantauan kampanye.

"Satgas termasuk di dalamnya Pjs harus meningkatkan pemantauan dan juga penguatan terhadap masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam suasana Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," katanya.

Sebanyak delapan kota dan kabupaten di Jabar menggelar Pilkada Serentak 2020. Kedelapan daerah tersebut yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.

Uu juga menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam mengendalikan sebaran Covid-19. Ia pun menyarankan agar dilakukan pengetesan Covid-19 saat kampanye.

"Money politic harus diawasi. Urusan SARA pun harus diawasi. Tapi jangan sampai lupa untuk mengawasi protokol kesehatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement