Kamis 19 Nov 2020 05:59 WIB

Mereka Muslim yang Berjasa Tangani Covid-19 di Negara Barat

Para pakar Muslim aktif dalam menangani Covid-19 di sejumlah negara Barat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Para pakar Muslim aktif dalam menangani Covid-19 di sejumlah negara Barat Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat.. (ilustrasi)
Foto: Ashlee Rezin Garcia/Chicago Sun-Times via AP
Para pakar Muslim aktif dalam menangani Covid-19 di sejumlah negara Barat Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat.. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, ANKARA – Meski keberadaan umat Islam di negara-negara Barat, kerap mendapatkan cemoohan, tetapi pada dasarnya, tak sedikit pula Muslim yang telah berkontribusi besar bagi negara tempat mereka tinggal dan berjasa untuk kemanusian. 

Awal tahun ini misalnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memilih ahli imunologi Amerika Muslim kelahiran Maroko yang terkenal Dr Moncef Mohamed Slaoui untuk memimpin Operation Warp Speed, program vaksin Covid-19 Amerika. Trump telah membandingkan upaya vaksin ini dengan Proyek Manhattan yang mengembangkan bom atom pada 1940-an. 

Baca Juga

Slaoui adalah ilmuwan yang sangat diakui dan pemimpin sukses, sebagai kepala vaksin GSK. Dia tampaknya memiliki lebih banyak pendekatan kewirausahaan yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah. 

Mengumumkan penunjukan itu, Trump menggambarkan Slaoui sebagai salah satu orang paling dihormati di dunia dalam produksi dan dalam perumusan vaksin.   

"Kepala ilmuwan Operation Warp Speed adalah Moncef Slaoui, seorang ahli imunologi terkenal di dunia yang membantu menciptakan 14 vaksin baru. Itu banyak dari vaksin baru kami dalam 10 tahun, selama dia bekerja di sektor swasta," kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih.  

Slaoui adalah seorang etnis Berber yang lahir di kota pesisir Maroko Agadir yang terkenal dengan pantainya. Menurut Dr Juan Cole dari Universitas Michigan di Ann Arbor.  

Cole memuji dan penunjukan Slaoui dalam postingan blognya yang berjudul "Saya Rasa Islam Tidak Membenci Kita Lagi: Trump Menaruh Harapan Untuk Vaksin pada Muslim-American Slaoui." 

Slaoui terdaftar sebagai penulis di lebih dari 100 makalah ilmiah. Dia bekerja selama 30 tahun di GlaxoSmithKline (GSK), dan selama satu dekade dia memimpin departemen penelitian dan pengembangan di seluruh dunia. Dia juga menjabat selama dua tahun sebagai Kepala Vaksin GSK, catat Yahia Hatim di Morocco World News. 

Slaoui, mantan profesor imunologi di University of Mons, Belgia, mengatakan Operation Warp Speed akan menyediakan beberapa ratus juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini.

Ada sejumlah besar Muslim Amerika di garis depan perang melawan virus corona baru. Di antara mereka adalah Dr Syra Madad, kepala Program Patogen Khusus Seluruh Sistem Kesehatan dan Rumah Sakit Kota New York yang berkarakter Pakistan-Amerika, yang ditampilkan dalam serial dokumenter Netflix, Pandemic: How to Prevent an Outbreak.

Dokter Pakistan-Amerika adalah yang terbesar ke-3 di antara dokter berpendidikan asing di Amerika. Di antara nama-nama terkenal dokter Pakistan-Amerika yang terlibat dalam perang melawan Covid-19 adalah Dr Saud Anwar di Connecticut, Dr Gul Zaidi di New York dan Dr Umair Shah di Texas. Pekerjaan mereka mendapat liputan media yang positif dalam beberapa pekan terakhir.

Saud Anwar, seorang pulmonolog Connecticut dan senator negara bagian, datang dengan splitter ventilator untuk mengatasi kekurangan peralatan penyelamat nyawa.

Gul Zaidi, seorang ahli paru perawatan akut di Long Island, ditampilkan dalam segmen CBS 60 Minutes tentang bagaimana para dokter menghadapi tuntutan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyelamatkan nyawa. Dr Umair Shah diwawancarai tentang karyanya oleh afiliasi TV ABC di Houston, Texas.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement