Rabu 18 Nov 2020 19:47 WIB

Salah Langgar Protokol Kesehatan, Mido Sentil Timnas Mesir

Salah menghadiri pernikahan saudararanya yang dihadiri 800 orang.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain sepak  Mesir dan striker bintang Liverpool, Mohammed Salah tersenyum saat ia menyapa para penggemar selama pelatihan terakhir tim nasional di Stadion Kairo di Kairo, Mesir, Sabtu (9/6).
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Pemain sepak Mesir dan striker bintang Liverpool, Mohammed Salah tersenyum saat ia menyapa para penggemar selama pelatihan terakhir tim nasional di Stadion Kairo di Kairo, Mesir, Sabtu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Legenda timnas Mesir, Mido mengecam perilaku Mohamed Salah yang telah mengabaikan peraturan kesehatan terkait Covid-19, setelah mendatangi pernikahan saudaranya sebelum pertandingan melawan timnas Togo.

Salah dinyatakan positif Covid-19 hanya beberapa hari setelah menghadiri pernikahan saudaranya di Kairo, Mesir. Mido yang mengetahui hal tersebut langsung melempar kritik kepada penyerang Liverpool tersebut.

"Saya tahu saya mungkin diserang setelah komentar saya berikutnya, tetapi apa yang harus saya lakukan ya seperti itu," kata Mido menjelaskan dikutip Daily Mail, Rabu (18/11).

Kini Salah tengah mengisolasi diri di negaranya, dan diragukan akan memperkuat Liverpool pada beberapa laga ke depan.

Mido menambahkan kelalaian yang dilakukan Salah jelas sangat mengecewakan. Pasalnya, dengan begitu ia dapat mempertaruhkan kesehatan rekan satu timnya dan merugikan timnas Mesir, pun Liverpool.

"Dia seharusnya tidak hadir di pernikahan saudaranya, terutama saat itu. Pernikahan itu melibatkan lebih dari 800 orang, dan setengah dari mereka menerima untuk memeluk dan mencium Salah," sesal pemilik 51 caps bersama timnas Mesir.

Di sisi lain, pemerintah Mesir tidak melakukan komentar pun kritik kepada tindakan Salah yang telah melanggar aturan kesehatan. Atas hal itu Mido pun menyindir Menteri Olahraga Ashraf Sobhi, Ketua Federasi Sepak Bola Mesir (EFA), Amr Al-Ganayni, dan pelatih timnas Hossam Al-Badri.

"Salah seharusnya disalahkan atas apa yang dia lakukan, tetapi semua orang merasa takut," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement