Rabu 18 Nov 2020 19:05 WIB

Dampak Libur Panjang, Kasus Covid-19 Jatim Melonjak

Lumajang menjadi daerah dengan penyumbang kasus tertinggi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur kembali mengalami lonjakan. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, pada Rabu (18/11) jumlah total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 57.237.

Angka ini bertambah 471 pasien dibanding hari sebelumnya yang hanya 56.766. Penambahan tertinggi terjadi di Lumajang dengan total 100 kasus baru. Disusul kemudian Jember dengan tambahan 60 kasus baru, dan Trenggalek 41 kasus baru.

Baca Juga

Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi mengungkapkan, tingginya penambahan kasus baru Covid-19 merupakan dampak libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW pada akhir November 2020. Sejak awal dikatakan, dampak libur panjang terhadap penambahan kasus Covid-19 baru bisa dirasakan setelah dua pekan.

"Dugaannya memang benar, kemungkinan dampak libur panjang. Disebutkan bahwa pasca long weekend memang rata-rata kasus di Indonesia naik, Jawa Timur memang mobilitasnya tidak setinggi provinsi lain ketika long weekend kemarin," ujar Jibril dikonfirmasi Rabu (18/11).

Jibril mengakui, daerah yang sangat menjadi sorotan terkait penambahan kasus Covid-19 di Jatim adalah Lumajang. Dalam beberapa hari terakhir, lonjakan kasus Covid-19 di daerah setempat terbilang tinggi. Bahkan menjadikan daerah tersebut kembali berstatus zona merah atau daerah berisiko tinggi terkait penularan Covid-19.

Terbukti, hari ini saja ada sekitar 100 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru di Lumajang. Selain Lumajang, Jember dan Trenggalek juga tak luput dari perhatian. Jibril mengungkapkan, berdasarkan hasil penelusuran atau tracing, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru di tiga daerah tersebut didominasi klaster keluarga.

"Rata-rata memang dari klaster keluarga. Di sisi lain kluster keluarga memang berisiko naik pasca-long weekend. Karena biasanya terjadi kontak antar keluarga saat libur panjang," ujar Jibril.

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim sebanyak 50.901 orang, atau setara 88,93 persen. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia di Jatim totalnya sebanyak 4.068 orang atau setara 7,11 persen. Adapun, pasien positif Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan sebanyak 2.268 orang atau setara 3,96 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement