Rabu 18 Nov 2020 17:43 WIB

Pertanian Inklusif, Jokowi Mau Kadin Libatkan 2 Juta Petani

Jokowi minta pengusaha banyak berinovasi meningkatkan efisiensi produksi pertanian.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo. Menginisiasi skema pertanian inklusif, Jokowi meminta Kadin melibatkan dua juta petani.
Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo. Menginisiasi skema pertanian inklusif, Jokowi meminta Kadin melibatkan dua juta petani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk melibatkan 2 juta petani hingga 2023, dalam penguatan sektor hilir pertanian. Terlebih, Kadin menginisiasi inclusive closed loop.

Inclusive closed loop adalah sebuah skema bisnis yang menghubungkan petani dengan pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan, sampai ritel. Artinya, seluruh jejaring on farm dan off farm terhubung dengan baik. 

Baca Juga

"Saya yakin Kadin mampu mencapai target ini. Saya sangat berharap model bisnis yang kolaboratif inklusif ini bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru Indonesia," kata Jokowi saat membuka Jakarta Food Security Summit ke-5, Rabu (18/11).

Jokowi pun meminta pengusaha lebih banyak berinovasi demi meningkatkan efisiensi produksi pertanian. Ia berharap konsep inclusive closed loop yang dicetuskan Kadin bisa diduplikasi ke lebih banyak daerah di Indonesia. Pelibatan petani hingga sektor membuat seluruh pihak diuntungkan.

Ia mengingatkan, pengembangan sektor pangan telah dan selalu menjadi prioritas seluruh negara dunia. Pandemi Covid-19 menambah tantangan dunia untuk mengamankan pasokan pangan, selain tantangan yang sudah ada yakni pertumbuhan populasi yang terus meningkat. 

"Hampir setengah jumlah penduduk dunia ada di Asia, termasuk Indonesia. Situasi ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan. Kebutuhannya sangat besar, pasarnya sangat besar dan akan terus tumbuh," kata Jokowi. 

Kendati begitu, Jokowi melihat pengembangan sektor pangan butuh cara baru yang lebih inovatif. Skema kolaboratif inklusif yang melibatkan petani mampu meningkatkan efisiensi proses produksi, memperbaiki daya dukung lingkungan, dan menyejahterakan petani. 

"Kita harus melompat dengan cara baru dengan skala produksi yang lebih besar, dengan peran sentral korporasi petani, dengan mengedepankan nilai tambah, serta inovasi teknologi yang efisien dan produktif," kata Jokowi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement