Rabu 18 Nov 2020 09:29 WIB

Pemkot Tangerang Masif Latih Calon Wirausahawan Baru

Kelurahan Sudimara Barat gelar pelatihan agar peserta menjadi pelaku UMKM kopi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Barista penyandang disabilitas sensorik netra sedang menyajikan kopi (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Barista penyandang disabilitas sensorik netra sedang menyajikan kopi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang membuka balai latihan kerja (BLK) di 104 kelurahan dengan 16 bidang pelatihan. Kegiatan itu digelar untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas masyarakat Kota Tangerang di tengah pandemi Covid-19.

Di Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, misalnya, digelar pelatihan barista pada Selasa (17/11), yang diikuti sekitar 20 orang. Para peserta pelatihan dilatih menjadi barista, bahkan didorong untuk mampu membuka kedai kopi sendiri.

Dalam pelatihan barista tersebut, para peserta dilatih secara materi maupun praktik. Mulai dari resep-resep kopi, alat-alat dasar pembuatan kopi, hingga teknik pengemasan yang menarik.

Dari ilmu yang didapat serta penerapannya yang dipraktikkan, para peserta didorong untuk menjadi pelaku UMKM baru di bidang kopi. Minimal jika memiliki modal, bisa membuat kedai kopi kecil-kecilan. Selepas pelatihan tersebut, para peserta turut mendapatkan pembinaan lanjutan dari para mentor.

“Ini salah satu program bantuan Pemkot Tangerang di tengah pandemi. Selain barista, kami juga membuka pelatihan ternak, lele, sablon, servis motor, dan beberapa bidang pelatihan lainnya. Tujuannya, membuka kesempatan dan mendorong peserta menjadi pelaku bisnis baru di Kota Tangerang,” tutur Lurah Sudimara Barat, Jaini Matin.

Jaini menuturkan, antusias para peserta cukup tinggi. Terlebih, banyak dari mereka yang ingin membuka kedai kopi sendiri. Mengingat, dunia kopi saat ini sedang banyak digandrungi berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu peserta pelatihan, Asfiq Faze mengaku, sebagai barista yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pelatihan yang diikuti mendorongnya untuk bangkit. "Larena pandemi saya kena PHK. Maka saya senang banget ada pelatihan seperti ini. Saya bisa mendalami skill (kemampuan) saya, tinggal cari modal dan insya Allah bisa buka kedai sendiri,” ucap Asfiq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement