Rabu 18 Nov 2020 07:22 WIB

Ekonomi Sumut 2020 Masih Berpeluang Tumbuh Positif

Outlook perekonomian 2021 menguat seiring dengan pulihnya ekonomi

Bp. Ibrahim Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA atau Deputi Kepala Perwakilan BI Prov Sumut
Foto: istimewa
Bp. Ibrahim Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA atau Deputi Kepala Perwakilan BI Prov Sumut

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Di tengah kondisi penurunan ekonomi dunia yang diprakirakan IMF akan terkontraksi (minus) sebesar 4,4 persen pada tahun 2020, perbaikan ekonomi di triwulan IV-2020 akan menjadi penentu kinerja ekonomi tahun 2020 Provinsi Sumatera Utara yang diprakirakan tumbuh pada kisaran (-1 persen)-1 persen (yoy).

Demikian disampaikan Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara, Ibrahim yang menjadi salah satu narasumber seminar daring (webinar) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar pada Selasa, 17 November 2020. Webinar tersebut merupakan pembukaan dari rangkaian webinar Sisi Batas Labuhan, dengan tema ”Menumbuhkan Optimisme di Tengah Perbaikan Ekonomi” yang berlangsung dari tanggal 17 November 2020 hingga 20 November 2020. 

Webinar menghadirkan narasumber Kepala Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera, Ibrahim, Chief Economist Bank Permata Tbk, Joshua Pardede dan dimoderatori oleh Leonard Samosir yang juga merupakan news anchor Metro TV.

Acara webinar ini dibuka langsung oleh Walikota Pematangsiantar, Dr. Hefriansyah SE., MM. Di dalam sambutannya, Walikota Pematangsiantar sangat mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pematangsiantar, khususnya dalam memberikan advisory, melakukan pengembangan UMKM, bersinergi dalam TPID dan upaya lainnya termasuk melaksanakan kegiatan webinar kepada seluruh stakeholder.

Dari kajian KPw BI Provinsi Sumatera Utara, ekonomi Sumatera Utara pada triwulan III 2020 tercatat -2,60 persen (yoy), sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -2,66 persen(yoy), dan lebih baik dibandingkan nasional -3,49 persen(yoy) meski dibawah kawasan Sumatera sebesar -2,2 persen (yoy). Dari sisi permintaan, perbaikan didorong oleh kontraksi impor sebagai faktor pengurang PDRB yang mengalami kontraksi lebih dalam.

Dari sisi penawaran, LU Perdagangan dan Transportasi tumbuh membaik sejalan dengan masuknya periode adaptasi kebiasaan baru yang mendorong aktivitas ekonomi kembali meningkat meski belum sebaik periode pra-Covid. Berdasarkan asesmen KPwBI Provinsi Sumatera Utara, beberapa Lapangan Usaha yang dapat didorong untuk dibuka karena memiliki resiko penularan Covid-19 kecil dan memiliki dampak ekonomi tinggi antara lain Sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar Eceran, Informasi dan Komunikasi, serta Administrasi dan Pemerintahan. 

KPw BI Provinsi Sumatera Utara memprakirakan outlook perekonomian 2021 menguat seiring dengan pulihnya ekonomi. Recovery pertumbuhan ekonomi diprediksi terus berlanjut dan didorong oleh kenaikan permintaan domestik dan eksternal. Ekspor pada tahun 2021 diprediksi meningkat didorong oleh membaiknya aktivitas industri hilir di negara tujuan utama sejalan dengan perkembangan Covid-19 yang telah menurun. Percepatan pembangunan pemerintah dan swasta yang sempat melambat/tertunda di tahun 2020 akibat Covid-19 diperkirakan akan mendorong perbaikan invetasi. Berbagai langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi diprediksi mendorong konsumsi pemerintah. Rencana pemerintah melanjutkan program bantuan sosial diprediksi akan menopang konsumsi rumah tangga.

Josua Pardede, dalam materi dengan judul menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan keberlanjutan reformasi struktural menyampaikan beberapa kebijakan yang dapat mendorong pemulihan ekonomi termasuk di Provinsi Sumatera Utara antara lain menciptakan demand paling utama yaitu dengan menciptakan rasa aman dan keyakinan masyarakat terkait penanggulangan Covid-19, melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka Pencegahan Covid-19, mempertahankan UMKM dalam rangka menyerap tenaga kerja serta memberikan stimulus yang meringankan pelaku usaha dan pekerja oleh pemerintah seperti dalam bentuk modal kerja, subsidi biaya operasional, bantuan langsung tunai untuk pekerja yang terdampak pandemi. Adapun beberapa strategi pemulihan sektor industri dan UMKM daerah antara lain memberikan stimulus dan subisidi bunga kredit UMKM serta memberlakukan kebijakan restrukturisasi kredit, membuka lapangan kerja bidang pertanian karena sektor pertanian yang paling minim terdampak Covid-19, melakukan inovasi dan shifting ke digital economy, mendorong daya beli dengan meningkatkan bantuan sosial, baik secara tunai maupun dalam bentuk sembako, menyiapkan stimulus APBD yang paralel dengan dana desa seperti padat karya tunai.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar berharap melalui rangkaian Webinar ini akan tercipta pemahaman yang lebih baik dari masyarakat dan seluruh pihak terkait yang ada di Sisi Batas Labuhan akan perkembangan ekonomi terkini, outlook perekonomian tahun 2021 dan implementasi fokus kebijakan Bank Indonesia di daerah antara lain digitalisasi UMKM, implementasi QRIS, upaya pengendalian inflasi melalui penciptaan ketahanan pangan, dan peningkatan kemampuan UMKM.

Dapat dijelaskan bahwa istilah “Sisi Batas Labuhan” merupakan istilah yang diperkenalkan KPwBI Pematangsiantar untuk mempermudah penyebutan 8 (delapan) kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar yaitu Siantar-Simalungun, Batubara-Tanjungbalai-Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan  Labuhanbatu Selatan. Rangkaian webinar ini diharapkan dapat mempercepat upaya pencapaian Visi Bank Indonesia 2025 yaitu “Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang berkontribusi Nyata Terhadap Perekonomian Nasional dan terbaik diantara negara emerging markets untuk Indonesia Maju”. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement