Rabu 18 Nov 2020 06:57 WIB

Penjualan Ritel AS Lambat, Stimulus Fiskal Kurang Mendukung

Kinerja ritel tertahan oleh meningkatnya infeksi Covid-19.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Peningkatan penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) kurang dari yang diharapkan pada Oktober dan dapat kembali melanjutkan perlambatan.
Foto: AP/Hani Mohammed
Peningkatan penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) kurang dari yang diharapkan pada Oktober dan dapat kembali melanjutkan perlambatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peningkatan penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) kurang dari yang diharapkan pada Oktober dan dapat kembali melanjutkan perlambatan. Kinerja ritel tertahan oleh meningkatnya infeksi Covid-19 baru dan penurunan pendapatan rumah tangga karena jutaan orang Amerika yang menganggur karena kehilangan dukungan keuangan pemerintah.

Dilansir Reuters, Rabu (18/11), data lain pada  Selasa (17/11) menunjukkan, produksi di pabrik-pabrik mengalami percepatan bulan Oktober. Namun, laju produksi tetap jauh di bawah jika dibandingkan sebelum pandemi.

Krisis kesehatan masyarakat dan ekonomi yang lemah adalah tantangan utama yang dihadapi Presiden terpilih Joe Biden ketika dia mengambil alih jabatan Presiden Donald Trump pada bulan Januari mendatang.

Biden pada hari Senin mendesak Kongres yang terpecah untuk berkumpul dan mengesahkan paket bantuan pandemi lainnya.

Namun, itu tidak mungkin terjadi sebelum dia dilantik pada 20 Januari. Ia pun memberikan tekanan pada Federal Reserve untuk memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian yang jatuh ke dalam resesi pada Februari.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa bahwa pemulihan melambat, menambahkan ekonomi akan terus membutuhkan dukungan dari kebijakan fiskal dan moneter.

"Sepertinya belanja konsumen semakin berubah menjadi angin sakal untuk pemulihan dari penurunan ekonomi terburuk sejak depresi besar," kata Chris Rupkey, kepala ekonom di MUFG di New York.

Penjualan ritel naik 0,3 persen bulan Oktober, itu menjadi kenaikan terkecil sejak pemulihan dimulai pada Mei, setelah meningkat 1,6 persen pada September, kata Departemen Perdagangan.

Mereka memperhitungkan komponen barang dari belanja konsumen, dengan layanan seperti perawatan kesehatan dan akomodasi hotel mengisi porsi lainnya.

Penjualan didukung oleh acara "Prime Day" Amazon.com, dengan penerimaan online melonjak 3,1 persen. Acara itu biasanya terjadi pada bulan Juli dan beberapa ekonom mengatakan ini bisa saja melepaskan model yang digunakan pemerintah untuk menghapus fluktuasi musiman dari data, yang mengarah ke kenaikan penjualan sederhana.

Konsumen membeli kendaraan bermotor dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya. Tapi terjadi peningkatan penjualan elektronik dan peralatan, serta bahan bangunan dan peralatan taman.

Tetapi, rumah tangga mengurangi pengeluaran untuk barang-barang olahraga dan hobi, pakaian, furnitur, minum dan makan di luar.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan naik 0,5 persen di bulan Oktober. Penjualan ritel naik 5,7 persen pada skala tahun ke tahun di bulan Oktober dan di atas level Februari, dengan pandemi mengalihkan permintaan dari jasa ke barang.

Kasus virus corona baru setiap hari telah melebihi 100.000 sejak awal bulan ini, mendorong jumlah infeksi di Amerika Serikat di atas 11 juta, menurut penghitungan Reuters. Meskipun ada perkembangan yang menggembirakan pada vaksin eksperimental, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa peluncuran vaksin akan menjadi tantangan.

Beberapa pemerintah negara bagian dan lokal telah memberlakukan pembatasan baru pada bisnis. Pembatasan dan penghindaran konsumen terhadap tempat-tempat ramai seperti bar dan restoran dapat mengurangi pengeluaran dan memicu gelombang PHK lainnya, yang selanjutnya menekan pendapatan menyusul hilangnya subsidi pengangguran mingguan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement