Rabu 18 Nov 2020 04:30 WIB

Indonesia Berpeluang Akselerasi Ekspor Produk dan Jasa Halal

Pandemi Covid-19 telah mencatat banyak perkembangan penting dalam ekonomi Islam.

Indonesia Berpeluang Akselerasi Ekspor Produk dan Jasa Halal. Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar.
Foto: Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC)
Indonesia Berpeluang Akselerasi Ekspor Produk dan Jasa Halal. Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah penurunan sektor industri halal global sebagai dampak pandemi Covid-19, Indonesia dinilai berpeluang melakukan akselerasi ekspor produk dan jasa halal ke pasar internasional. Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) Sapta Nirwandar menyatakan di tengah pandemi, tentu ada sektor yang mendapatkan tantangan lebih berat, seperti sektor pariwisata.

Tapi, ada juga yang terdampak relatif ringan seperti sektor makanan dan minuman, yang bahkan cenderung stabil. Sementara sektor teknologi dan farmasi mengalami pertumbuhan pesat.

Baca Juga

"Indonesia mempunyai peluang besar mengakselerasi produk dan jasa halal. Tidak saja, untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mempunyai peluang untuk go ekspor," katanya saat peluncuran secara virtual The State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2020/2021 yang merupakan laporan perkembangan ekonomi Islam global, Selasa (17/11).

Sapta menambahkan pandemi Covid-19 telah mencatat banyak perkembangan penting dalam ekonomi islami, antara lain terjadinya percepatan transformasi digital, disrupsi rantai pasok global, dan naiknya fokus pemerintah pada investasi yang berkaitan dengan keamanan pangan.

"Ekonomi Islam global terus bertumpu pada delapan pendorong kunci, termasuk jumlah penduduk Muslim yang besar dan bertumbuh, naiknya ketaatan pada nilai-nilai etis Islami yang mempengaruhi konsumsi, dan sejumlah strategi nasional yang ditujukan pada pengembangan produk dan layanan jasa halal," katanya.

Beberapa strategi ekonomi islami nasional Indonesia yang paling menonjol adalah Undang Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH). Selain itu, industri halal terus mengembangkan dirinya melalui pembangunan ekosistem yang komprehensif menuju Indonesia menjadi produsen produk halal dunia.

"Ini sejalan dengan tekad dan kebijakan pemerintah Indonesia menetapkan pada 2024 akan menjadi pusat produsen produk halal dunia," kata Sapta.

Setiap tahun, Dinar Standard mengeluarkan The State of Global Islamic Economy Report (SGIER) yang merupakan laporan perkembangan ekonomi Islam global. Peluncuran SGIER tahun ini dilaksanakan di beberapa kota di berbagai negara, termasuk di Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) di Jakarta secara hibrid, online, dan pertemuan terbatas dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Wapres KH Ma'ruf Amin yang hadir dalam peluncuran virtual itu menyatakan dalam perkembangan industri halal, Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan negara lainnya. Bahkan masa pandemi Covid-19 menjadi momentum kebangkitan ekonomi halal.

"Indonesia akan menjadi produsen halal terbesar di dunia pada 2024," kata Wapres.

Pada kesempatan itu, juga dihadirkan laporan Best Practice Indonesia dalam pengembangan sektor-sektor potensial perekonomian Islam seperti sektor keuangan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang merupakan sektor yang dapat menjadi penggerak perekonomian Islam Indonesia yang siap tampil di panggung internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement