Selasa 17 Nov 2020 17:36 WIB

Wapres Optimistis Ekonomi Syariah Makin Berkembang

Kenaikan peringkat ini harus membuat Indonesia makin memperkokoh ekonomi Islam.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menerima The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 dari lembaga riset internasional Dinar Standard secara virtual, Selasa (17/11).
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menerima The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 dari lembaga riset internasional Dinar Standard secara virtual, Selasa (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengungkap optimismenya ekonomi Islam di Indonesia dapat terus berkembang, baik nasional maupun global. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf usai menerima penyerahan The State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 dari lembaga riset internasional Dinar Standard secara virtual, Selasa (17/11).

"Saya berharap, capaian ini juga akan menjadi penyemangat bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merealisasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutan usai penyerahan.

Baca Juga

Dalam SGIE Report 2020/2021, Indonesia berhasil menduduki peringkat keempat atau naik dari peringkat kelima pada 2019 dan naik dari peringkat ke 10 di tahun sebelumnya. Kiai Ma'ruf bersyukur, di tengah pandemi Covid-19, ini peringkat Global Islamic Indicator Indonesia justru meningkat dan berhasil menduduki peringkat keempat.

Selain kenaikan peringkat, menurut laporan SGIE Report 2020/2021, peranan ekonomi Islam di Indonesia juga menunjukkan kemajuan yang pesat. Tak hanya konsumsi produk halal, tapi juga peranan inovasi ekonomi Islam mulai dari sektor makanan, fesyen, kosmetik, farmasi, pariwisata, perbankan, dan media rekreasi. 

Dalam SGIE Report 2020/2021 ke semua sektor di atas merupakan sektor yang jadi bahan penilaian indikator ekonomi Islam level global. "Indonesia masuk kategori negata 10 besar dalam masing-masing sektor tadi," ungkap Kiai Ma'ruf.

Selain itu, masih dalam laporan, Indonesia juga dilaporkan telah membuat kebijakan yang menumbuhkan ekosistem yang dibutuhkan untuk memberikan peluang bagi tumbuhnya ekonomi Islam. Kebijakan itu disertai berbagai insentif yang mempermudah dunia industri dan investasi di Indonesia di bidang infrastruktur, produk, dan jasa halal.

Karena itu, Kiai Ma'ruf meminta agar kenaikan peringkat ini dimaknai dengan tetap melanjutkan dan memperkokoh ekosistem ekonomi Islam Indonesia. Sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen halal dunia dan penggerak ekonomi nasional.

Apalagi, diperkirakan beberapa sektor ekonomi Islam akan mengalami pemulihan kembali di akhir 2021 bahkan mungkin bisa lebih cepat dari yang diperkirakan.

Menurut Wapres, capaian ini tidak terlepas dari kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement