Selasa 17 Nov 2020 15:25 WIB

Harga Telur di Purwakarta Merangkak Naik

Harga di pasar tradisional saat ini berkisar Rp 26 ribu perkilogram.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Pedagang menyortir telur ayam yang akan diperdagangkan (ilustrasi)
Foto: Dedhez Anggara/ANTARA
Pedagang menyortir telur ayam yang akan diperdagangkan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga telur di pasar tradisional di Purwakarta merangkak naik. Harga di pasar tradisional saat ini berkisar Rp 26 ribu perkilogram. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (KUPP) Kabupaten Purwakarta Wita Gusrianita membenarkan adanya kenaikan harga telur beberapa hari ini. Meski diakuinya kenaikan belum signifikan.

"Harga normal Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah itu Rp 24 ribu perkilogram. Harga di pasar tradisional sekitar Rp 26 Ribu perkilogram saat ini," kata Wita saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/11).

Baca Juga

Menurutnya salah satu penyebab harga telur ayam mulai naik karena biaya produksi yang bertambah tinggi. Sehingga dari peternak sudah menaikan harga ke agen dan penjual hingga ke tangan konsumen.

Selain itu, kata dia, permintaan telur ayam juga meningkat belakangan ini. Terutama juga karena adanya permintaan untuk bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak Pandemi covid-19.

"Selain permintaan dari konsumen langsung atau masyarakat, saat ini banyak bantuan terdampak covid salah satunya komoditas telur kepada masyarakat, sehingga produksi pun meningkat," ujarnya.

Sementara itu, ia memastikan stok dan distribusi telur ayam masih aman. Sehingga faktor ini bukan menjadi penyebab naiknya harga telur ayam di pasar tradisional. "Berkaitan dengan distribusi dan stok aman dan lancar," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya belum akan melakukan operasi pasar pada komoditas telur ayam ini. Dikarenakan kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan stok yang masih mencukupi kebutuan konsumen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement