Selasa 17 Nov 2020 15:05 WIB

Satpol PP Kota Bekasi Ciduk Manusia Silver dan Iron Man

Penindakan dilakukan berdasarkan warga yang takut ibu dan anak terkena kanker kulit.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Anak-anak melumuri diri dengan cat, yang di masyarakat disebut manusia silver.
Foto: Meiliza Laveda
Anak-anak melumuri diri dengan cat, yang di masyarakat disebut manusia silver.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi menindak seorang ibu dan anak yang menjadi manusia silver yang biasa beroperasi di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Abi Hurairah, menuturkan, penindakan tersebut bermula dari aduan warga. "Jadi pada Kamis kemarin ada sebagian warga yang melihat itu dan dikhawatirkan terjadi kanker kulit. Jumat kita tangani, kita sudah tangkap yang bersangkutan lakukan pembinaan," terang Abi saat dihubungi wartawan, Selasa (17/11).

Abi menuturkan, faktor ekonomi menjadi alasan ibu dan anak itu menjadi manusia silver di wilayah Jatiasih. Namun, di sisi lain, perbuatan ibu kepada anak kandungnya itu dinilai salah.

"Orang melihatnya bahwa seorang ibu ini enggak bener dengan melakukan hal ini. Melihatnya bahwa mungkin tidak sekarang dampaknya," ujar Abi.

Mereka diketahui tinggal tak jauh dari lokasi tempat ditangkap. Abi mengatakan, saat ini ibu dan anak tersebut sudah dibawa ke rumah singgah Padurenan.  Selain ibu dan anak yang menjadi manusia silver, dalam sebuah video yang beredar di media sosial juga terdapat seorang laki-laki yang mengenakan kostum Iron Man ikut diciduk Satpol PP.

Namun, tindakan Satpol PP itu justru dikritik oleh warganet. Abi pun balik mempertanyakan mengapa banyak orang memberi sejumlah uang kepada pemakai kostum Iran Man yang masih muda, dan sebenarnya bisa bekerja.

"Netizen bilang 'kasihan dong, itu kan cara dia cari uang. Kenapa ditangkap tangkap? Gini, dari segi kemanusiaan it's ok. Kalau mau berbagi silahkan, tidak ada yang melarang kalau mau berbagi. Tapi come on, jangan memberikan kepada mereka-mereka ini yang notabene masih muda, ya sifatnya penyandang masalah kesejahteraan sosial lah," tutur Abi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement