Selasa 17 Nov 2020 16:40 WIB

Pesan Ridwan Kamil ke Habib Rizieq Agar AKB

Emil tak berharap pelarangan-pelarangan acara terjadi karena kontinuitas kerumunan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku sudah mengirmkan pesan pada Habib Rizieq, melalui habib-habib yang lain. Isinya, meminta agar mampu memahami situasi yang tak mudah dalam pengendalian Covid 19 ini. 

Emil, sapaan Ridwan Kamil, berharap, seperti yang lain, Habib bisa menggunakan adaptasi kebiasaan baru (AKB). "Yakni tetap acara maulid terselenggara, tapi gunakan teknologi seperti zoom. Seperti yang kami gunakan saat menyapa jumlah yang banyak. AKB mohon coba dipertimbangkan. Kami tak berharap pelarangan-pelarangan acara terjadi karena kontinuitas kerumunan," ujar Emil, kepada wartawan di Hotel Homan, Selasa (17/11).

Emil mengatakan, pada dasarnya ia ingin tetap produktif walaupun menghadapi Covid 19. Yakni, caranya beradaptasi kebiasaan lama dengan yang baru. Jadi, yang ramai-ramai berkerumun menjadi menggunakan teknologi menggunakan cara baru. Misalnya, ada konser di mobil, ada nonton di mobil dan lain-lain.

"Juga bedakan hirarki izin keramaian, kan kalau Jakarta langsung gubernurnya secara teknis. Tapi, kalau provinsi lain, kewenangannya ada di bupati/walkot sebagai instrumen pemerintahan pertama dalam mengurusi izin-izin lokal," paparnya.

Makanya, kata dia, semua gubernur di luar Jakarta kerjanya lebih koordinatif bukan langsung teknis. 

Sehingga, kata Emil, walapun dalam covid-19 sudah ada aturan gubernur tentang pelanggaran covid-19. Bahkan, mengatur juga terkait denda. Tapi, dalam pelaksananya dilaksanakan oleh bupati/walkot.

"Bahkan, ada diskresi. Contohnya, saya mengimbau jangan buka hiburan malam dulu. Tapi, wali Kota Bekasi punya pertimbangan lain. Itu diskresi namanya. Jadi, agak beda membandingkan hirarki Jabar dan Jakarta," paparnya.

Saat ditanya apakah Emil akan memutuskan tindak tegas kalau ada lagi kasus kerumunan seperti di Bogor, menurut Emil, ia sudah mengintruksikan penindakan tegas sebenarnya dari dulu. Tak hanya karena kasus kemarin yang rame saja.

"Tapi dari dulu juga sebuah intruksi umum dilapangannya, tegas levelnya bagaimana diserahkan ke aparat. Yakni, ada yang sifatnya di lobi, dihimbau, dilarang, diusir kan kami ga (mengurusi, red) teknisnya," paparnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement