Selasa 17 Nov 2020 14:31 WIB

Muhammadiyah Tawarkan Solusi Persoalan Negeri

Solusi persoalan negeri ditawarkan Muhammadiyah.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
 Muhammadiyah Tawarkan Solusi Persoalan Negeri. Foto:  Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Muhammadiyah Tawarkan Solusi Persoalan Negeri. Foto: Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan memperingati milad ke-108 pada Rabu (18/11) besok. Peringatan milad kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena akan digelar secara virtual. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini menjelaskan, pada perhelatan ulang tahun ke 108 ini, PP Muhammadiyah mengusung tema 'Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri'.

"Ada tiga hal yang ditekankan dalam tema ini yaitu meneguhkan nilai keagamaan, solusi di masa pandemi, dan masalah negeri," ujar Diyah saat dihubungi Republika, Selasa (17/11).

Baca Juga

 Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan tertua yang sampai saat ini masih eksis memang memiliki corak dakwah yang berbeda, yaitu amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid (pembaharuan atau berkemajuan), jelas Diyah. Muhammadiyah selalu mengedepankan  moderasi dan wasatiyah, artinya Muhammadiyah tidak lagi berposisi di kanan atau kiri tapi di tengah-tengah, kata dia.

"Muhammadiyah tidak bisa dikatakan sebagai lembaga keagamaan saja karena misi Muhammadiyah bukan sebatas berdakwah saja tapi juga pendidikan, gerakan sosial, gerakan keumatan dan kenegaraan," jelas Diyah.

 "Muhammadiyah tidak bisa terlepas dari urusan negara dan terus berkontribusi untuk kebaikan negara dan ini sudah dicontohkan oleh para pendiri dan pendahulu Muhammadiyah," ujarnya menambahkan.

Adapun solusi yang ditawarkan Muhammadiyah selama pandemi adalah beragam upaya pencegahan dan penanggulangan wabah, dengan mengerahkan seluruh tenaga medis maupun aktivis dan akademik untuk membantu sosialisasi pencegahan ataupun rehabilitasi, jelasnya.

"Selama pandemi, Muhammadiyah sudah menggelontorkan hampir Rp 200 miliar dari seluruh elemen Muhammadiyah terjun seluruhnya untuk membantu pencegahan covid-19. Demi menjaga keselamatan dan kemaslahatan umat selama pandemi, Muhammadiyah juga menyampaikan dalil yang sifatnya adalah tarjih atau kondisional dengan situasi yang kita hadapi saat ini, sehingga penyebaran wabah dapat dihentikan," ujarnya.

"Kita tahu juga bahwa kegiatan tatap muka muhammadiyah semuanya dibatalkan demi menghindari penyebaran virus. Karena kami tidak ingin membawa resiko," sambungnya.

Dia berharap Muhammadiyah dapat terus membantu dan berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan negeri, baik selama pandemi maupun ketika pandemi berakhir. Diyah juga berharap kondisi Indonesia dapat kembali normal seperti sedia kala.

"Dengan segala kemampuan yang ada, muhammadiyah sudah sepatutnya membantu dan berkontribusi untuk menyelesaikan masalah negeri sehingga kita bisa kembali hidup normal," ujarnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan, tema milad tahun ini untuk mempertegas gerak, sikap, dan kebijakan Muhammadiyah, terutama dalam menghadapi keragaman paham, pandangan, dan orientasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang.

Namun, ia menekankan, pada saat yang sama Muhammadiyah senantiasa memberi solusi terhadap masalah negeri, termasuk selama masa pandemi. Dengan kata lain, walau sarat beban, Muhammadiyah berazam terus memancarkan semangat untuk terus berbuat.

"Kenyataannya, sejak masa awal wabah Covid-19 menyapa negeri, Muhammadiyah telah berbuat yang terbaik dan maksimal. Baik dalam aspek ibadah dan keagamaan maupun masalah sosial dan kesehatan, bahkan yang menyangkut aspek ekonomi," kata Haedar dalam konferensi pers virtual, Senin (16/11).

Sejalan dengan itu, Muhammadiyah sadar masalah-masalah negeri ini, masalah-masalah kebangsaan baik politik, ekonomi, budaya, maupun keagamaan yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks sehingga tidak mungkin bisa diselesaikan hanya satu pihak.

"Insya Allah Muhammadiyah akan mampu dan memberi kontribusi bagaimana menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri dengan spirit dakwah dan tajdid," ujar Haedar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement