Selasa 17 Nov 2020 12:13 WIB

Ramos Cerita Rivalitas Barcelona-Madrid dan Timnas Spanyol

Ramos mengaku tak ingin pensiun dari timnas Spanyol dalam waktu dekat.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Kapten Spanyol Sergio Ramos.
Foto: AP/Dean Mouhtaropoulos/Pool Getty Images
Kapten Spanyol Sergio Ramos.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sergio Ramos mengungkapkan persaingan antara Real Madrid dan Barcelona berdampak pada hubungan para pemain dari kedua klub tersebut di timnas Spanyol. Persaingan kedua tim mencapai puncaknya menjelang Piala Dunia 2010.

Baik Real Madrid dan Barcelona telah menjadi penguasa di Spanyol hampir satu milenium hingga saat itu. Namun Los Blancos melalui kemarau panjang di Liga Champions, sementara mereka dipaksa menyaksikan Blaugrana menjadi tim terbaik di dunia.

Baca Juga

Berbicara di acara Amazon yang merayakan perilisan film dokumenter kemenangan mengesankan La Roja di Afrika Selatan, Ramos menceritakan bagaimana pemain timnas dari kedua klub bentrok sebelum turnamen.

"Para pemain Barcelona dan Real Madrid baru saja 'saling bunuh'. Dalam tim ada banyak pemain dari kedua klub, tapi ketidaksepakatan kami harus menjadi nomor dua," jelas Ramos dikutip dari Marca, Selasa (17/11). 

Dia mengungkapkan, pelatih Vicente del Bosque melakukan pekerjaan yang bagus menyatukan tim dan menyadarkan para pemain bahwa mereka harus memisahkan antara masalah klub dengan tim nasional.

Dalam kesempatan ini Ramos menegaskan, tidak berencana untuk berhenti membela timnas Spanyol dalam waktu dekat. Pemain berusia 34 tahun itu berjanji terus bermain hingga fisiknya tidak mendukungnya lagi untuk membela La Roja.

Kapten Real Madrid itu menjadi pesepak bola Eropa yang paling banyak tampil membela negaranya setelah turun melawan Swiss pada akhir pekan lalu. Ia mengoleksi caps ke-177, dan berharap bisa tampil lebih banyak lagi. "(Saya akan bermain) sampai hari di mana fisik dan kepala saya berhenti mendukung saya. Selama saya memiliki keinginan maka saya kan terus datang," tegasnya.

Spanyol akan menghadapi Jerman pada Rabu (18/11) dini hari WIB. Kemenangan melawan mantan juara dunia itu akan memastikan tempat mereka di empat besar UEFA Nations League. Ia mengatakan, akan mengandalkan kekuatan sendiri.

"Kami harus menang melawan salah satu favorit. Ini kesempatan unik untuk menunjukkan apa yang bisa kami lakukan dan ke mana kami ingin pergi," kata dia.

Ramos gagal mengeksekusi dua penalti saat Spanyol bermain imbang 1-1 melawan Swiss. Khusus pada penalti keduanya, ia diejek karena gagal melakukan upaya sepakan ala Panenka. Ia menegaskan tidak bermasalah dengan itu. Bahkan, Ramos siap untuk kembali maju sebagai algojo penalti. 

"Jika saya tidak melakukan pendekatan seperti itu, maka saya tidak akan menjadi diri saya," kata Ramos menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement