Selasa 17 Nov 2020 08:31 WIB

Lewat E-Commerce, Produk Kopi Kasih Cuan Menggiurkan ke UMKM

Lewat E-Commerce, Produk Kopi Kasih Cuan Menggiurkan ke UMKM

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Lewat E-Commerce, Produk Kopi Kasih Cuan Menggiurkan ke UMKM. (FOTO: (Foto: Shutterstock))
Lewat E-Commerce, Produk Kopi Kasih Cuan Menggiurkan ke UMKM. (FOTO: (Foto: Shutterstock))

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Keberadaan e-commerce di Indonesia membuka banyak peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk turut memasarkan produknya secara daring dengan ragam produk yang memberikan kepuasan bagi pembeli. Salah satunya ialah produk-produk kopi yang juga bisa dijadikan peluang usaha bagi pelaku UMKM karena potensial.

Telunjuk.com melalui Compas.co.id merangkum data penjualan kopi bermerek dan non-merek yang terjual di tiga e-commerce raksasa Indonesia (Shopee, Bukalapak, Tokopedia) dan mencatatkan penjualan kopi Kapal Api sebagai kopi bermerek dan Kopi Hitam Tanpa Merek menjadi kopi non-merek terlaris di e-commerce.

"Penjualan kopi masih didominasi oleh kopi bermerek meski banyak jenis kopi nusantara yang kini beredar di pasaran secara online. Sebetulnya juga bisa jadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk menjajaki penjualan kopi bermerek agar mendapatkan keuntungan, atau justru mengambil celah usaha dengan menjual kopi nusantara karena masih terbatasnya jumlah seller produk tersebut," jelas Philip Olivari, Head of Customer Acquisition & Engagement Telunjuk.com, dalam siaran persnya, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Dukung UMKM, Bea Cukai Soekarno Hatta Tilik Pesona Batik Banten

Pada kategori kopi non-merek, Kopi Hitam Tanpa Merek menjadi yang favorit dicari dengan 3.729 transaksi, disusul oleh kopi legenda Kopi Liong yang berhasil mencatatkan 1.856 transaksi. Kopi Hitam Tanpa Merek terdiri dari berbagai jenis kopi, di antaranya ialah Kopi Hitam Cap Kupu-Kupu.

Berdasarkan lokasi penjualnya, Kopi Hitam Tanpa Merek didominasi oleh penjual di Pulau Jawa meskipun penjualannya di e-commerce juga tersebar di seluruh Indonesia dan penjual Kopi Liong hanya berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tentu hal ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha di luar daerah tersebut untuk mengambil kesempatan karena larisnya produk-produk tersebut di pasar daring.

Meski dua nama tersebut menunjang transaksi tertinggi, Kopi Aceh Gayo juga tetap laris diburu pembeli dengan menghasilkan setidaknya 1.000 transaksi hanya dalam tiga bulan.

Kopi merek Kapal Api mendominasi penjualan kopi bermerek di pasar daring. Kopi Kapal Api sendiri berhasil mencatatkan 59.889 transaksi. Menariknya, dari total transaksi tersebut, 99,14% berasal dari non-official store di dagang-el. Hal tersebut menunjukkan bahwa kopi bermerek lebih laris dibeli dari penjual yang skala usaha yang lebih kecil.

Menyusul kopi Kapal Api, kopi merek ABC dan Nescafe juga mencatatkan penjualan yang tinggi dengan 13.850 transaksi (ABC) dan 12.263 transaksi (Nescafe).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement