Selasa 17 Nov 2020 07:31 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, Harga Emas Dunia Menguat

Harga emas turun 1,3 persen setelah Moderna mengatakan vaksinnya efektif.

Pekerja menata perhiasan emas yang dijual di Cikini Gold Center, Jakarta, Senin (27/7). Emas kembali menguat pada akhir perdagangan Senin (16/11), saat investor mempertimbangkan kekhawatiran langsung atas meningkatnya kasus virus corona.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pekerja menata perhiasan emas yang dijual di Cikini Gold Center, Jakarta, Senin (27/7). Emas kembali menguat pada akhir perdagangan Senin (16/11), saat investor mempertimbangkan kekhawatiran langsung atas meningkatnya kasus virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas kembali menguat pada akhir perdagangan Senin (16/11), saat investor mempertimbangkan kekhawatiran langsung atas meningkatnya kasus virus corona. Sementara itu, Moderna menjadi produsen obat kedua yang menyatakan hasil pengujian vaksinnya efektif.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, naik 1,6 dolar AS atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 1.887,80 dolar AS per ounce. Emas turun sebanyak 1,3 persen setelah Moderna mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5 persen efektif, tetapi ini lebih rendah dari penurunan lebih dari lima persen setelah Pfizer pada Senin lalu (9/11) mengumumkan vaksinnya lebih dari 90 persen efektif.

Baca Juga

"Vaksin adalah berita yang sangat bagus, tetapi masalahnya akan memakan waktu cukup lama untuk menerapkannya bahkan di negara maju," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Ia menambahkan bahwa pasar telah menyesuaikan posisi minggu lalu di berita Pfizer. "Vaksin atau tanpa vaksin kami akan terus mengalami kesulitan ekonomi hingga kuartal ketiga tahun depan, kami akan membutuhkan stimulus moneter dalam jumlah besar dan kami sangat mungkin mendapatkan stimulus fiskal, yang pada akhirnya akan membantu memindahkan inflasi lebih dekat ke target," katanya.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik lebih dari 24 persen tahun ini. Kenaikan harga terutama diuntungkan dari langkah-langkah stimulus global untuk meredam efek pandemi.

Kasus virus corona melewati angka 11 juta di Amerika Serikat pada Ahad (15/11). Sementara pasar mengantisipasi kembali normal pada paruh kedua 2021.

"Itu masih menyisakan kesenjangan besar di beberapa ekonomi global yang perlu diisi oleh pemerintah dan bank sentral," kata analis Saxo Bank Ole Hansen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 2,7 sen atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 24,802 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 31,5 dolar AS atau 3,52 persen menjadi ditutup pada 927,5 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement