Senin 16 Nov 2020 13:22 WIB

Kemenkeu: Realisasi PMN Capai Rp 16,95 Triliun

PMN tersebut diberikan kepada sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).

Suntikan modal negara untuk BUMN
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Suntikan modal negara untuk BUMN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmawarta menyebutkan realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) per 10 November 2020 telah mencapai Rp 16,95 triliun. Isa merinci realisasi tersebut dilakukan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 3,5 triliun dari total Rp11 triliun sehingga sisanya Rp 7,5 triliun direncanakan akan dicairkan pada Desember 2020.

“Realisasinya untuk Hutama Karya Rp 3,5 triliun dan ini ada dua batch. Pertama dalam alokasi awal di APBN Rp 3,5 triliun kemudian dalam PEN ditambahkan lagi Rp 7,5 triliun,” jelasnya dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (16/11).

Baca Juga

Kemudian PT PLN (Persero) Rp 5 triliun serta PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) Rp 1 triliun. “Untuk PNM ada dua batch, Rp 1 triliun sudah dicairkan sementara Rp 1,5 triliun sedang dalam proses InsyaAllah bulan ini bisa dicairkan,” katanya.

PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero) Rp 1,75 triliun untuk mendukung perumahan serta PT Geo Dipa Energi (Persero) sebesar Rp 0,7 triliun untuk pengembangan Dieng 2 dan Patuha 2. “SMF ada Rp 1,75 triliun. Memang tadinya lebih dari Rp 2 triliun tapi dalam rangka PEN kami koreksi jadi Rp 1,75 triliun dan sudah dicairkan,” ujarnya.

Selanjutnya Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) batch pertama Rp 4 triliun untuk mendukung permodalan bisnis biasa dan Rp1 triliun untuk bisnis National Interest Account (NIA). Untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ada dua batch yaitu pertama adalah non tunai Rp 268 miliar untuk konversi utang piutang negara menjadi saham tambahan modal pemerintah pada BPUI.

“Batch kedua Rp 6 triliun tunai untuk support Jamkrindo dan Askrindo yaitu penjaminan UMKM. Jadi ini juga belum (cair) rencananya akhir bulan ini atau awal bulan depan,” katanya.

Sementara untuk ITDC yang hanya ada satu batch Rp 500 miliar, Isa menuturkan bulan ini akan dicairkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement