Senin 16 Nov 2020 12:25 WIB

Mahasiswa UNS Juarai Kompetisi Konten Kreatif Pemuda ASEAN

Alif Sholihin, mahasiswa UNS juara 2 katagori poster di kompetisi ASEAN.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Poster karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Alif Sholihin, yang berhasil meraih predikat juara 2 pada ajang Asean Youth 2020 Creative Content Competition yang diadakan oleh Asean Studies Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Foto: Humas UNS
Poster karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Alif Sholihin, yang berhasil meraih predikat juara 2 pada ajang Asean Youth 2020 Creative Content Competition yang diadakan oleh Asean Studies Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil meraih prestasi di kancah internasional. Alif Sholihin, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2016 baru saja mendapat predikat juara 2 kategori poster pada ajang Asean Youth 2020 Creative Content Competition.

Kompetisi yang diadakan oleh Asean Studies Center Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 8 September 2020 ini diikuti oleh berbagai peserta dari negara-negara di Asia Tenggara. Alif menjelaskan, dalam poster yang dibuat mengilustrasikan logo ASEAN, ketika dizoom ini terdapat sekumpulan pemuda yang berwarna sangat variatif.

Baca Juga

"Variasi warna ini memiliki arti bahwa mereka berasal dari latar belakang suku, sosial, budaya, agama yang berbeda. Akan tetapi dengan sangat harmonis dan antusias mereka bersinergi menjunjung logo ASEAN, gestur mereka ini merepresentasikan sebuah semangat persatuan, sense of belonging, dan kekeluargaan," terang Alif seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (14/11).

Melalui poster ini, Alif ingin menyampaikan kepada masyarakat dan para pemuda Asean bahwa Asean terbentuk dari orang-orang yang sadar akan sebuah perbedaan dan semangat persatuan membangun komunitas yang tangguh. Perbedaan dan persatuan merupakan identitas masyarakat Asean.

Alif mengaku awalnya sempat minder saat mengikuti kompetisi tersebut lantaran teknis penilaian Asean Youth 2020 berbeda dari lomba-lomba desain yang dia ikuti sebelumnya. Pada Asean Youth 2020 ini ada empat format karya yang boleh disubmit yakni poster, video, short writing, dan photo.

Dari empat format tersebut dipilih karya yang paling representatif untuk mengkomunikasikan narasi tentang embracing Asean identity to build resilient community.

Hal yang membuatnya minder yakni saat membandingkan karyanya dengan karya lintas medium. Terlebih saat disandingkan dengan medium video karena prinsip, unsur dan orientasi audiens-nya berbeda.

"Melalui penyajian video, audience bisa menangkap pesan lebih banyak dan lebih singkat waktunya daripada poster  yang merupakan medium visual dua dimensi. Hal ini  karena dalam video terdapat unsur suara, rupa, dan gerak. Sedangkan dalam poster hanya ada unsur rupa, tetapi Alhamdulillah ternyata setelah dinilai juri karya saya mendapat predikat 2nd place winner," terang mahasiswa semester akhir tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement