Senin 16 Nov 2020 07:45 WIB

6 Bulan Dapat ASI, Anak Cenderung tak Berperilaku Buruk

Peneliti mendukung pemberian ASI selama enam bulan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 11 ribu anak, orang tua, dan guru, mengambil bagian dalam sebuah penelitian yang meneliti perilaku anak pada usia tiga, lima, tujuh, 11, dan 14 tahun. Temuan oleh Universitas Edinburgh mengungkapkan hasilnya mendukung kebijakan untuk perawatan kesehatan dengan mendorong ibu agar menyusui bayinya selama enam bulan.

Penulis utama penelitan itu, Lydia Speyer dari Fakultas Filsafat, Psikologi, dan Ilmu Bahasa Universitas Edinburgh, mengatakan, dampak positif dari menyusui pada perkembangan fisik anak-anak sudah diketahui dengan baik. Tetapi, pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan emosional mereka masih kurang dipahami.

Baca Juga

"Setelah mengidentifikasi bahwa ada potensi memberikan manfaat perilaku bayi, penelitian kami memperkuat kasus strategi kesehatan masyarakat dengan mempromosikan ASI," kata Speyer, dikutip dari The Sun, Ahad.

Studi tersebut menawarkan bukti lebih lanjut yang konsisten dengan gagasan bahwa menyusui memainkan peran penting dalam perkembangan perilaku sosioemosional anak.

photo
Tips menyusui di tempat umum pada era normal baru. - (Republika)

Hasil penelitian mendukung kebijakan perawatan kesehatan bayi dengan berupaya mendorong ibu untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.

“Durasi menyusui yang lebih lama ternyata terkait dengan sedikitnya perilaku anak dalam jangka pendek dan panjang, meskipun penelitian di masa depan masih diperlukan untuk menjelaskan mekanismenya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement