Sabtu 14 Nov 2020 20:30 WIB

Kawasan Borobudur Dipercantik Gunakan Desain Presiden Jokowi

Penataan kawasan Candi Borobudur menjadi salah satu yang diprioritaskan pemerintah.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Menteri PUPR Basuki Hadimujono. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri PUPR Basuki Hadimujono. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)   bakal merehabilitasi infrastruktur guna mempercantik kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Rencana ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pembaruan ‘wajah’ kawasan Candi Borobudur dan telah ditetapkan melalui proyek penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Menteri PUPR, Basuki Hadimujono menegaskan, yang akan dipercantik dari Candi Borobudur ini adalah kawasannya dan bukan candinya, namun merupakan kawasan konektivitasnya. Selain itu, penataan kawasan Candi Borobudur ini menjadi salah satu yang diprioritaskan pemerintah.

Menurutnya, pemerintah telah menetapkan 10 prioritas destinasi wisata yang dikenal dengan istilah Bali Baru. Dari 10 ‘Bali Baru’ tersebut, fokus pertama dilakukan untuk lima destinasi wisata.

Masing-masing Danau Toba di Provinsi Sumatra Utar, Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), Likupang (Sulawesi Utara) serta Candi Borobudur (Jawa Tengah). “Kelimanya menjadi prioritas di tahun 2020,” ungkapnya, dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (14/11).

 

Basuki juga mengungungkapkan, telah meninjau langsung titik- titik lokasi penataan kawasan yang ada di Candi Borobudur, Jumat (13/11). Melalui pembaruan kawasan Candi Borobudur, maka para wisatawan akan mudah mengetahui penanda melalui ikon-ikon bangunannya.

Bahkan, konsep penataan kawasan Candi Borobudur tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo. Presiden yang mempunyai konsep desain pengembangan kawasan Candi Borobudur.

Yang antara lain meliputi detail berupa pelebaran jalan akses menuju ke kawasan Candi Borobudur, pelebaran pedestrian bagi pejalan kaki, peningkatan kualitas homestay atau sarana hunian pariwisata (Sarhunta), penanganan sampah hingga konektivitas jalan.

“Jadi, ini desainnya disentuh langsung oleh bapak Presiden. Kita hantarkan masuk ke Borobudur dengan sentuhan- sentuhan desain ternama bangsa sendiri agar bisa mengantarkan kawasan Borobudur menjadi kawasan eksklusif,” tambahnya.

Lebih jauh, Basuki memaparkan, untuk peningkatan jalan dan jembatan, Kementerian PUPR merehabilitasi jalan dan penataan trotoar di KSPN Borobudur sepanjang 24,5 kilometer serta preservasi dan pelebaran jalan akses menuju ke kawasan Candi Borobudur.

Preservasi dan pelebaran jalan akses tersebut dilakukan pada Jalan Sentolo Nanggulan– Dekso, Jalan Pringsurat–Secang–Keprekan, Jalan Keprekan–Muntilan–Salam, dan Jalan Keprekan–Borobudur dengan total panjang 63 kilometer.

Selain itu, akan dibangun juga dua jembatan bagi pejalan kaki, masing- masing jembatan Elo Mendut dan Jembatan Kali Progo sebagai akses untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Prambanan.

“Termasuk pembagunan empat gerbang masuk menuju kawasan Borobudur, yakni Gerbang Blondo, Kembanglimus, Klangon dan Gerbang Palbapang, sebagai penanda masuk kawasan pariwisata Candi Borobudur,” lanjutnya.

Khusus Gerbang Klangon, di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih kata Basuki, juga akan dilengkapi rest area atau titik peristirahatan wisatawan, yang memulai perjalanan dari Bandara Yogyakarta International Airport menuju Candi Borobudur.

Pembagunan Gerbang Klangon didesain dengan mengusung tema Samudraraksa, yang merupakan salah satu kapal kayu bercadik khas Nusantara dengan mempresentasikan kebudayaan bahari purbakala.

Sedangkan penataan gerbang di Jalan Nanggulan, Mendut, Desa Karang Reso, Kecamatan Kali Bawang bakal meliputi pembangunan pusat informasi wisata dan sclupture Klangon, pusat kuliner, kios oleh- oleh, mushola, deck view point, area parkir, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) dan toilet.

Pada bidang permukiman, akan dilakukan peningkatan kualitas rumah untuk pengembangan usaha pondok wisata homestay sarhunta sebanyak 378 unit dan peningkatan kualitas rumah yang tersebar di 15 desa/ kelurahan.

Konsep pengembangan pondok wisata tersebut berupa rumah mengelompok (kluster) yang dilengkapi jalan setapak antar rumah/ jalan lingkungan yang menghubungkan satu rumah dengan rumah yang lain, penerangan jalan setapak/ lingkungan, taman, drainase, jaringan air bersih, tempat pembuangan sampah dan tempat duduk taman.

Selain berbentuk kluster, pengembangan pondok wisata juga akan dibuat dengan konsep koridor yang dilengkapi parkir motor, deret warung dan deret hunian. Konsep koridor mengadopsi budaya setempat yang salah satunya diterapkan di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur.

Selain itu, dibangun juga 12 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk melayani 400 rumah tangga. Dengan jalan yang diperlebar maka pejalan kaki akan labih nyaman dengan harapan masyarakat tidak hanya menjadi menonton, tetapi juga mendapatkan manfaat dari wisata.

“Khusus di di dalam area Candi Borobudur, jalan boulevard menuju candi juga akan dilakukan pelebaran hingga 2 meter,” kata Menteri PUPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement